Siaran Pers: Sosialisasi Hak dan Kesehatan Seksual dan Reproduksi melalui Media Fotografi

posted on 27/10/2014

Main poster

Isu Hak dan Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) telah menjadi isu global, terutama mengenai bagi remaja (10-24 tahun). HKSR remaja menjadi fokus utama di berbagai negara, karena dengan memahami HKSR sedari awal dapat mencegah kehamilan dini, pelecehan seksual, pemerkosaan serta angka kematian ibu. Dengan disosialisasikannya HSKR sesuai dengan jenjang usia, pengetahuan mengenai sikap asertif, kesehatan reproduksi baik bagi laki-laki atau perempuan, pemahaman kesetaraan, pengenalan mengenai kesehatan seksual dan reproduksi serta hak reproduksi dan seksual dapat dimiliki tiap remaja.

Pada tahun 2012, Aliansi Remaja Independen melakukan penelitian mengenai pengetahuan dan perilaku remaja terkait HKSR di Indonesia dan melibatkan sebanyak 863 anak muda dari rentang usia 15-30 tahun di 29 provinsi di Indonesia melalui survei online maupun offline. Penelitian tersebut menemukan beberapa fakta di mana ada beberapa kesalahpahaman dari responden mengenai isu seksualitas akibat adanya mitos-mitos yang beredar. Misalnya, satu dari tiga responden menyatakan hubungan seksual pada saat menstruasi tidak menyebabkan kehamilan (38%), minuman bersoda dapat mempersingkat menstruasi (27 %), serta keperawanan dapat diketahui dari cara berjalan (25,4%).

Yang memprihatinkan, anak muda yang terlibat dalam penelitian ini juga ditemukan masih memiliki nilai negatif terhadap otoritas individu terkait seksualitasnya.Selain itu, sebanyak 15.5 persen responden menanggap bahwa seseorang boleh memaksa pasangannya untuk berhubungan seksual. Sekitar seperempat responden juga menganggap seorang boleh mengatur aktivitas keseharian pasangannya (27,1%) atau bahkan menyentuh tubuh pasangan tanpa persertujuan (21,9%).

Sementara itu, pengetahuan komprehensif seputar pencegahan HIV dan AIDS merupakan salah satu indikator pencapaian MGDs. Diharapkan pada akhir 2015, sebanyak 95% anak muda usia 15-24 tahun telah memiliki pengetahuan komprehensif seputar pencegahan HIV dan AIDS, sehingga terhindar dari transmisi HIV. Penelitian ini menemukan bahwasanya hanya 21,4% responden memiliki pengetahuan komprehensif HIV dan AIDS. Hasil ini tidak jauh berbeda dengan SDKI (Survey Demografi Kesehatan Indonesia) tahun 2012, di mana 13% perempuan dan 12% pria yang memiliki pengetahuan komprehensif seputar pencegahan HIV dan AIDS. Terkait akses layanan yang ada di Indonesia,ternyata sangat sedikit sekali anak muda yang mengakses karena berbagai hal,antara lain; biaya, jam buka, tidak tersedianya layanan yang dibutuhkan, sikap petugas yang tidak ramah, serta stigma dan diskriminasi dari petugas.

Mengetahui data yang tersedia mengenai HKSR remaja, Aliansi Remaja Independen berinisiatif untuk mengadakan pameran fotografi HKSR remaja IndonesiaYouth Collaboration on SRHR: Photography Event By Aliansi Remaja Independen“. Fotografi disadari sebagai salah satu tren yang tengah digemari oleh remaja Indonesia. Selain itu, konsep visualiasi sebuah peristiwa dapat memberikan informasi yang lebih mudah untuk memahami sebuah informasi. Melihat pentingnya permasalahan HKSR remaja Indonesia, kegiatan ini diadakan untuk menjawab kebutuhan akan menampilkan permasalahan tersebut ke ruang publik. Kegiatan ini merupakan rangkaian acara ‘Youth Collaboration on SRHR’ yang juga akan dilaksanakan di berbagai kota di Indonesia, seperti Kupang, Makassar, Mataram, Pati dan Jogja.

Untuk peserta yang mengikuti kegiatatan ‘Youth Collaboration on SRHR: Photography Event By Aliansi Remaja Independen’ adalah teman teman komunitas remaja dari berbagai macam ragam identitas seksual dan berbagai latar belakang yg berbeda. Sebelum menuju kegiatan pameran tersebut, peserta pelatihan setiap minggunya mendapatkan kapasitasi terkait permasalahan HKSR yang terjadi di sekitarnya.

Dengan adanya kegiatan ‘Youth Collaboration on SRHR: Photography Event’ By Aliansi Remaja Independen, maka muncullah beberapa harapan dari anak anak muda yang mengikuti kegiatan ini,yaitu:

a. Adanya potret situasi HKSR anak muda dan isu terkait di Indonesia.

b. Meningkatnya kesadaran masyarakat, khususnya anak muda, jaringan organisasi non-pemerintah, media massa, pemangku kepentingan dan kebijakan mengenai isu HKSR dan isu terkait anak muda.

c. Adanya dukungan dari masyarakat, khususunya anak muda, jaringan organisasi non-pemerintah, media massa, pemangku kepentingan dan kebijakan dalam advokasi isu HKSR dan isu terkait anak muda.

related post

4 Hal yang Membuat Kamu Perlu Melakukan Tes dan Konseling HIV dengan Segera!

posted on 03/11/2016

Halo Sobat GueTau, gak terasa ya kita sudah memasuki bulan November! Kurang dari sebulan lagi, kita akan merayakan Hari AIDS Sedunia yang bi

Penting! Pendidikan KesPro Sejak Dini

posted on 20/12/2015

Sumber “Sampai sekarang masih banyak orang tua yang menilai pemberian pendidikan KesPro pada anak adalah tabu, melanggar etika dan kesopan

Aborsi Ilegal: Apa Saja Risikonya?

posted on 10/11/2015

Source “Jumlah kasus aborsi di Indonesia setiap tahun mencapai 2,3 juta, 30 persen di antaranya dilakukan oleh remaja.” Berdasarkan kuti

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *