4 Hal yang Membuat Kamu Perlu Melakukan Tes dan Konseling HIV dengan Segera!
Halo Sobat GueTau, gak terasa ya kita sudah memasuki bulan November! Kurang dari sebulan lagi, kita akan merayakan Hari AIDS Sedunia yang bi
“Masa ngaak boleh pacaran? Pacaran kan termasuk dalam HAM.”
“Pokoknya HAM penting buat manusia. Titik.”
Kalimat-kalimat di atas merupakan pendapat dari banyak anak muda yang sadar akan tentang Hak Asasi Manusia. Memang Hak Asasi Manusia adalah frase yang akrab didengar, namun maknanya sering tidak dicari lebih jauh ke dalam contoh-contoh yang lebih sering dijumpai di kehidupan sehari-hari.
Akibatnya, pengertian dan makna Hak Asasi Manusia (HAM) di tengah masyarakat terutama anak muda menjadi bias dan tidak lagi pada esensi yang sebenarnya. Walaupun HAM sebenarnya memang memiliki arti luas dan menyentuh berbagai lini kehidupan, namun ada prinsip-prinsip yang perlu dipahami agar tidak salah memasukkan hal yang tidak seharusnya termasuk dalam prinsip-prinsip HAM.
Apa Saja Prinsip-Prinsip HAM?
Ada yang perlu Sahabat GueTau ketahui, jika prinsip-prinsip HAM yang berdasar pada pernyataan bahwa semua orang dilahirkan merdeka, tanpa predikat apapun. Prinsip-prinsip tersebut bersifat universal dan tidak dapat dicabut, saling terkait, tidak dapat dipisahkan, kesetaraan dan non-diskriminasi, serta adanya partisipasi dan akuntabilitas.
Dari prinsip-prinsip yang sudah disebutkan di atas, HAM sangat bergantung kepada hukum, sehingga ada prinsip akuntabilitas yang melekat pada pemerintah sebagai pihak yang wajib untuk memenuhi hak warganya. HAM juga saling terikat, terkait, dan tak dapat dipisahkan. Hak Asasi Manusia wajib dipenuhi dalam rangka keberlangsungan hidup seseorang. Jika salah satu hak, misalnya hak untuk menjadi bagian masyarakat, dipisahkan, maka kodrat seseorang sebagai manusia telah dihilangkan separuhnya. Bagaimana bisa seseorang mengikuti pemilihan umum yang berasaskan partisipasi jika ia dihilangkan dari interaksi masyarakat? Padahal, manusia itu setara dalam setiap lingkaran bermasyarakat tanpa melihat ras, warna kulit, dan juga agamanya.
Dengan prinsip setara non-diskriminatif, secara tidak langsung HAM dapat dikatakan sebagai sebuah konsep universal atau berlaku di manapun, terlepas dari ruang dan waktu. Dan, satu hal yang perlu diingat adalah bahwa tidak ada seorangpun yang dapat merebut hak-hak kamu sebagai manusia.
Hak yang Dimiliki
Setelah mengetahui prinsip-prinsip HAM, mari kita cari tahu lebih banyak, apa saja hak-hak yang termasuk dalam Hak Asasi Manusia. Hak yang pertama adalah hak untuk hidup dan bebas dari segala ancaman atas keselamatan individu. Kemudian, tidak boleh ada seorang pun diperbudak oleh orang lainnya, apalagi atas dasar paksaan dan siksaan kejam dan tidak manusiawi.
Apabila hal ini terjadi, objek perbudakan dapat menuntut secara adil dan terbuka karena ada setiap manusia memiliki posisi yang sama di mata hukum dan hak asasi sudah pasti dilindungi oleh hukum. Namun, setiap tuntutan harus ada buktinya, karena semua orang belum dapat dikatakan salah apabila belum terbukti melakukan kesalahan.
Hak-hak tersebut belum ditambah dengan kamu yang diberikan kebebasan untuk memiliki privasi, berpikir dan berkeyakinan, serta berekspresi di mana pun. Bahkan bermain dan pendidikan yang kamu nikmati saat ini juga merupakan bagian dari hak asasi kamu. Tapi ingat, kamu pun harus menghormati hak-hak orang lain, ya. Jangan sampai kamu meminta hak kamu dipenuhi tapi secara bersamaan mengambil hak orang lain?
Anak Muda Peduli HAM
Tidak banyak anak muda di Indonesia yang memiliki pengetahuan mendalam dan ketertarikan yang tinggi untuk mengawal pemenuhan HAM oleh negara. Di benak anak muda di Indonesia, mengawal pemenuhan HAM di Indonesia adalah sesuatu yang serius dan membosankan. Banyak pula yang beranggapan, selama tidak merasa dirugikan maka urusan pelanggaran HAM orang lain bukanlah hal yang penting dan perlu dukungan nyata. Padahal tidak! Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengawal pemenuhan HAM untuk Sahabat GueTau lakukan. Selain itu, jika pelanggaran HAM terjadi pada orang lain dan tidak ada yang menuntut, maka hak kamu mungkin juga bisa dilanggar suatu saat nanti.
Menurut Papang Hidayat, aktivis HAM dari KontraS, mengawal HAM tidak selalu melalui cara serius. Sebagai representasi atas kebebasan berekspresi, Sahabat GueTau bisa terus berkarya dan menekuni hobi yang kamu sukai. Mudah bukan?
Jika Sahabat GueTau tertarik untuk terlibat lebih jauh, advokasi dapat dijadikan pilihan. Advokasi memiliki inti mengubah kebijakan dan perilaku terkait HAM. Advokasi ini banyak sekali dilakukan oleh anak muda masa kini atas dasar membela kepentingan bangsa. Sesuai dengan pernyataan dari seorang Pramoedya Ananta Toer, “Bukankah tidak ada yang lebih suci bagi seorang pemuda daripada membela kepentingan bangsanya?”
Apakah Sahabat GueTau tertarik untuk terlibat lebih jauh? Mari bercerita di [email protected].
Ditulis oleh Justian Edwin Darmawan
Referensi: