Berkenalan dengan Aborsi Aman dan Medical Abortion

posted on 09/10/2013

“Aborsi aman sudah di kenalkan di Indonesia sejak tahun 80-an dengan sasaran perempuan yang membutuhkan pelayanan mengatasi KTD (Kehamilan Tidak Diinginkan) dengan persyaratan ketat yang akhirnya tertuang pada UU kesehatan No. 36 Tahun 2009.“                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                    

Mendenger kata Aborsi mungkin membuat Sahabat GueTau merinding, tetapi fakta di lapangan mengenai Angka Kematian Ibu akibat Aborsi tercatat pada tahun 2012 sebesar 349/100.000 angka kelahiran normal (SDKI), hal ini pasti membuat Sagabat GueTau semakin merinding. Apa sih alasan perempuan mengakses layanan aborsi? Dan bagaimana sih aborsi yang aman itu? Kali ini GueTau bakalan bahas tentang aborsi dengan persepsi yang benar. Yuk kita simak informasinya!

 

Definisi Aborsi menurut dunia kedokteran

Aborsi adalah proses menggugurkan kandungan atau dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah “abortus”. Aborsi berarti pengeluaran hasil konsepsi (pertemuan sel telur dan sel sperma) sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Ini adalah suatu proses pengakhiran hidup dari janin sebelum diberi kesempatan untuk bertumbuh.

Latar belakang kenapa ada aborsi aman di kenalkan di Indonesia

  • Tingginya Angka Kematian Ibu di Indonesia
  • Masih terdapat fenomena kegagalan kontrasepsi
  • Kontrak kerja yang melarang perempuan hamil bekerja
  • Fenomena bayi yang dibuang
  • Fenomena kehamilan remaja

 

Dimana kita bisa bisa melakukan aborsi yang aman?

Aborsi yang aman bisa dilakukan dengan dua cara, yaknisurgical atau medical. Surgical atau tindakan yang di lakukan di klinik oleh dokter dengan alat-alat yang steril dengan metode tindakan yang di sesuaikan dengan usia kehamilan dan menggunakan alat-alat yang steril.

Surgical Abortion

Berikut adalah tahapan proses melakukan aborsi surgical :

  • Adanya konseling pra-aborsi, melalui koseling ini pasien akan di jelaskan mengenai berbagai pilihan, resiko, dan kemungkinan komplikasi. Konseling ini bertujuan membantu pasien menentukan keputusan yang bijak. Perlu diingat melakukan aborsi adalah bukan suatu keputusan yang mudah karena di butuhkan mental, fisik dan finansial.
  • Kemudian dokter akan melakukan tes USG untuk mengetahui usia pasti kehamilan. Mengetahui usia pasti kehamilan penting untuk metode aborsi yang akan dilakukan, dokter juga akan memeriksa kondisi kesehatan pasien untuk memastikan tidak ada resiko besar selama dan setelah tindakan aborsi.
  • Secara umum pasien harus memperhatikan klinik yang dipilih, identifikasikan klinik tersebut apakah standar untuk sterilisasi alat sudah baik atau belum.
  • Gunakan hak sebagai klien untuk bertanya. Klinik yang baik dan pro hak perempuan akan memberikan penjelasan mengenai prosedur aborsi maupun mengenai kesehatan pasien.
  • Dokter akan mengatur jadwal check-up dua minggu atau sebulan setelah tindakan, jika dokter tidak memberikan jadwal check-up, maka pasien berhak memintanya.
  • Kontak intens dokter atau klinik paska tindakan aborsi jika di rasa ada keluhan.

 

Medical Abortion

Aborsi medical adalah aborsi yang menggunakan obat-obatan campuran dari mifepristone dengan misoprostol dengan pengawasan dari dokter atau konselor ahli. Seperti halnya aborsi dengan metode surgical, konseling pra-aborsi sangat di perlukan baik dengan dokter atau konselor ahli untuk mengetahui informasi dosis, tata cara penggunaan, resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi. Selanjutnya :

  • Pastikan sebagai pasien, kita telah memberikan informasi yang benar mengenai usia kehamilan dan kondisi kesehatan karena pada kondisi kesehatan tertentu penggunaan obat ini harus di sertai dengan antibiotik, vitamin, atau obat-obat lainnya agar tidak memperburuk kondisi kesehatan pasien.
  • Lakukan USG untuk mengetahui usia kehamilan dengan pasti, karena penggunaan obat ini efektif hingga usia kehamilan 9 minggu. Penggunaan di atas 12 minggu harus dibawah pengawasan dan pendampingan dokter atau konselor ahli secara intensif untuk menyiapakan mental dengan berbagai kemungkinan yang terjadi.
  • Lakukan perencanaan yang matang sebelum melakukan aborsi. Pastikan jarak dari rumah sakit atau klinik tidak jauh kurang lebih satu jam untuk di jangkau.
  • Tidak meminumnya ketika sendirian, pastikan ada petugas medis atau orang kepercayaan yang bisa mengantar sewaktu-waktu jika harus dilarikan ke rumah sakit.
  • Lakukan pencatatan dari mulai mengkonsumsi obat, gejala apa yang di rasakan, dan kapan mulai terjadi pendarahan.
  • Perhatikan pendarahan yang terjadi dan gumpalan dari hasil konsepsi (proses pembuahan sel telur oleh sperma) yang keluar. Pendarahan biasanya akan berlangsung 2 sampai 3 minggu. Dengan memperhatikan proses ini pasien dapat mengetahui apakah aborsi sudah terjadi secara komplit atau tidak.
  • Jika beberapa hari setelah tindakan masi terasa nyeri akibat kontraksi, terjadi pendarahan hebat atau munculnya keputihan yang berbau. Itu pertanda pasien harus sesegera mungkin memeriksakan diri ke klinik. Jika berdasarkan laporan klinik masih ada jaringan yang tersisa maka pasien dapat mengambil dosis tambahan atau menjalani prosedur kuret.

 

Apa akibat bila aborsi dilakukan secara tidak aman?

Seringkali aborsi yang dilakukan bukan oleh orang yang ahli akan memakai cara dan alat-alat yang tidak tepat untuk merusak dan memaksa hasil konsepsi keluar sehingga berakibat :

  • Pendarahan hebat, dan butuh penanganan sesegera mungkin.
  • Alat yang tidak bersih akan mengakibatkan peradangan hebat di area vagina dan rahim sehingga menimbulkan infeksi parah yang mengindikasikan penyakit lain nantinya, misalkan kangker rahim.
  • Rahim bisa rusak atau robek sehingga butuh penanganan intensif
  • Dan tentu saja kematian yang sia-sia.

 

 

Gimana Sahabat GueTau bener-bener merinding kan membaca efek aborsi tidak aman di atas? Terutama bagi Sahabat GueTau yang perempuan, yang sering jadi korban dari aborsi tidak aman.

Maka dari itu Sahabat GueTau yang perempan harus lebih waspada dan berhati-hati ketika berpacaran dan hindari hubungan seks yang tidak aman. Pacaran sih boleh-boleh saja dan itu natural, tetapi pilihlah gaya pacaran yang bertanggung jawab yang bisa memotifasi kita untuk lebih berkreasi dan berprestasi.

 

Ditulis oleh Danish Mohhad

 

Referensi:

1. www.askinna.com/2011/05/aborsi-aman.html

related post

Kenapa Aborsi Masuk Dalam Kategori Hak Asasi?

posted on 29/01/2017

“Aborsi selalu jadi kontroversi.” Kontroversi mengenai aborsi sepertinya tidak akan selesai sampai waktu dekat, ya, Sahabat GueT

4 Hal yang Membuat Kamu Perlu Melakukan Tes dan Konseling HIV dengan Segera!

posted on 03/11/2016

Halo Sobat GueTau, gak terasa ya kita sudah memasuki bulan November! Kurang dari sebulan lagi, kita akan merayakan Hari AIDS Sedunia yang bi

KTD: Siapa yang Dirugikan?

posted on 10/12/2015

Sumber “11% kasus kehamilan pada remaja di seluruh dunia terjadi pada gadis berusia 15 hingga 19 tahun dan 95% kasus kehamilan pada remaja

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *