4 Hal yang Membuat Kamu Perlu Melakukan Tes dan Konseling HIV dengan Segera!
Halo Sobat GueTau, gak terasa ya kita sudah memasuki bulan November! Kurang dari sebulan lagi, kita akan merayakan Hari AIDS Sedunia yang bi
“Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses kesehatan dan peraturan ini seharusnya tidak melihat status pernikahan.”
Adanya akses kontrasepsi bagi remaja di Indonesia saat ini masih menimbulkan kontroversi. Masyarakat yang berada di pihak kontra beralasan bahwa adanya akses tersebut akan membuat remaja menjadi permisif atau mudah untuk melakukan premarital seks (seks di luar nikah). Nah, bertolakbelakang dengan alasan pihak kontra yang dilandasi kekhawatiran penyalahgunaan hak tersebut, pihak pro justru melihat akses kontrasepsi ini sebagai bukti pemenuhan hak individu.
Akses Kontrasepsi adalah Hak Remaja
Remaja memiliki hak untuk mendapatkan hidup yang sehat. Mereka memerlukan akses terhadap alat yang dapat melindungi kesehatannya, seperti kondom, alat kontrasepsi dan layanan kesehatan ramah remaja yang komprehensif. Hal ini telah tertuang pada UU no. 36/2009 pasal 4 dan 5 yang menyebutkan bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses kesehatan dan peraturan ini tidak melihat status pernikahan.
Meski sudah jelas dalam UU, pada kenyataannya saat ini PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja) tidak memberikan kontrasepsi bagi remaja yang tidak menikah. Di sinilah letak perubahan yang harus dilakukan, PKPR perlu menyadari bahwa akses kesehatan dan kontrasepsi ini bersifat universal, mencakup semua remaja. Untuk akses kontrasepsi, yang PKPR perlu ketahui lebih lanjut adalah segmentasi remaja, yakni belum aktif seksual, seksual aktif, dan seksual berisiko agar dapat memberikan pelayanan tepat sasaran.
Kenapa Akses Kontrasepsi bagi Remaja itu Penting?
Fakta di lapangan yang menunjukan tingginya faktor risiko KTD (kehamilan tidak diinginkan), penularan HIV serta IMS (infeksi menular seksual) juga telah membayangi remaja seksual aktif. Penggunaan alat kontrasepsi beserta pemberian informasi melalui konseling dinilai dapat menjadi pertimbangan untuk tindakan preventif dari berbagai risiko seksual tersebut.
Sebagai remaja, Sahabat GueTau perlu mendapat informasi mengenai kontrasepsi yang baik ini justru sebelum menjadi aktif secara seksual. Kamu perlu memahami mengenai bagaimana beragamnya metode kontrol kelahiran ini bekerja, serta manfaat dan tantangannya, dan di mana mendapatkannya. Orangtua, pendidik, petugas kesehatan, serta LSM yang peduli di bidang ini pun memegang peranan penting untuk membuat remaja belajar, mendapatkan, dan menggunakan kontrasepsi secara efektif.
Berikut peran yang bisa dilakukan oleh pengambil kebijakan dan petugas kesehatan:
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan
Dalam pemberian layanan kontrasepsi pada remaja, beberapa hal yang perlu diperhatikan, sebagai berikut:
Nah, jika Sahabat GueTau ingin tahu lebih jelas tentang akses kontrasepsi remaja, langsung saja sampaikan di [email protected].
Ditulis oleh Eunike Ally Sushmita
Referensi: