Klinik Masturbasi untuk Difabel

posted on 25/05/2016

    “Hasil survey NSPCC (National Society for the Prevention of Cruelty to Children), hampir 63% kasus pelecehan seksual dilaporkan oleh orang yang memiliki keterbatasan mental, dan 37% dari mereka memiliki keterbatasan fisik.”

Sahabat GueTau, pernah melihat teman-teman difabel dipandang sebelah mata, atau bahkan mereka dianggap tidak bisa memiliki kemampuan untuk bereproduksi? Hei, memiliki kekurangan, bukan berarti mereka tidak bisa merasakan jatuh cinta atau dorongan seksual, lho.

Mereka Juga Butuh Informasi!

Sama seperti kita sebagai orang pada umumnya, teman-teman difabel juga membutuhkan informasi mengenai sistem reproduksi. Namun, lemahnya penguasaan teknik komunikasi membuat petugas kesehatan menjadi terkendala untuk melakukan upaya sosialisasi dan pelayanan terutama kepada tuna rungu (tidak bisa mendengar) dan tuna grahita (lemah
pikiran).

Akibatnya teman-teman difabel, terutama perempuan, sering menjadi objek atau korban kekerasan seksual oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil survey NSPCC (National Society for the Prevention of Cruelty to Children), hampir 63% kasus pelecehan seksual dilaporkan oleh orang yang memiliki keterbatasan mental, dan 37% dari mereka memiliki keterbatasan fisik.

Hasrat Seksual Bagi Teman-Teman Difabel

Nah, sahabat GueTau, seperti kebutuhan biologis pada umumnya, teman-teman difabel juga memiliki kebutuhan seksual.

Ada fakta unik nih untuk Sahabat GueTau. Ternyata, di jepang ada klinik masturbasi khusus difabel yang bernama White Hands. Eits! Jangan berpikir aneh dulu. Jasa yang ditawarkan di klinik ini benar-benar profesional dan bahkan sama sekali jauh dari kata romantis.

Pelayanan bantuan masturbasi di klinik ini tidak menggunakan alat bantu stimulasi seks seperti film porno atau buku erotis. Proses biasanya berjalan selama 5-10 menit, dan setelah klien mengalami ejakulasi, perawat akan keluar dari ruangan. Klinik ini hanya membantu pasien difabel untuk melakukan masturbasi yang dibantu perawat menggunakan sarung tangan putih.

Kendati demikian, klinik ini bukan layanan sembarangan seperti panti pijat plus plus, lho. White Hands turut berkampanye tentang hak seksual dan reproduksi untuk semua orang. Mereka juga memberikan seminar, pelatihan, dan lokakarya seni untuk teman-teman difabel. Keren sekali, ya!

Sahabat GueTau, memiliki kekterbatasan bukan berarti menjadi hambatan bagi mereka untuk berkarya. Banyak teman-teman dengan kondisi disabilitas yang memiliki prestasi walaupun ada yang membatasi. Gak percaya? Coba deh buka artikel ini.

Kamu punya cerita terkait dorongan seksual untuk teman-teman difabel? Kirim yuk, cerita kalian ke info@guetau.com!

Oleh Intan Putri

Referensi:
1. http://life.viva.co.id/news/read/308440-layanan-mansturbasi-untuk-para-difabel
2. www.bbc.com/indonesia
3. www.nspcc.org.uk

related post

Belajar Bahasa Isyarat

posted on 16/05/2016

(Sumber: Dokumentasi pribadi Cintra) “Sahabat GueTau pasti nggak asing dengan lagi dengan bahasa isyarat. Metode komunikasi ini biasan

Negara (Harusnya) Menjamin Hak Teman-teman dengan Disabilitas

posted on 19/12/2014

  Sebelum Sahabat GueTau melihat lebih jauh peran negara dalam mengakomodasi hak teman-teman dengan disabilitas, ada baiknya mengerti d

Inklusivitas untuk Remaja dengan Disabilitas

posted on

  Belakangan ini mulai banyak sekolah-sekolah di Indonesia yang mengembangkan konsep inklusif. Hal ini merupakan kabar baik bagi teman-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *