Anak Jalanan Juga Punya Kesempatan!
Jika kamu merasa usaha pemerintah belum maksimal, jangan diam dan berpangku tangan saja, apalagi hanya menjadi pengamat dan protes melelu
“kesehatan reproduksi mungkin belum terlalu melekat dalam ingatan kita,namun jika kita sebagai generasi muda sadar mengenai arti kesehatan,maka kita akan menjadi pribadi yang lebih berkompeten dan cerdas untuk menghindari dampak negative di usia dini”
Sahabat GueTau, sebelumnya, apakah kalian sudah pernah mendengar tentang istilah kespro? Dengan cara mencari tau lewat internet? Mengikuti seminar? Atau, beberapa di antara kalian sudah ada yang pernah belajar tentang istilah tersebut?
Yup, benar sekali! Kespro atau kependekan dari kesehatan reproduksi mungkin belum terlalu akrab dengan kita, namun jika kita sebagai generasi muda sadar mengenai arti kesehatan reproduksi, kita akan menjadi pribadi yang lebih cerdas untuk mengetahui tubuh kita dan kesehatan reproduksi sejak dini. Kali ini GueTau akan mengajak sahabat GueTau untuk membahas tentang pendidikan kespro yang belum merata, karena hanya menyentuh sebagian remaja.
Anak Jalanan Tak Terpapar Informasi Kesehatan Reproduksi
Sahabat GueTau, sekadar informasi buat kalian, baiknya kita mendapatkan pendidikan mengenai kespro pada rentang usia 9-12 tahun, yaitu pada saat awal memasuki masa remaja. Faktor utama yang menyebabkan belum meratanya pendidikan kespro adalah karena kurangnya akses informasi tentang pendidikan reproduksi, oleh sebab itu banyak pihak berupaya memberikan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi melalui seminar dan diskusi di sekolah-sekolah. Tapi sayangnya, belum semua remaja bisa mendapatkan pendidikan reproduksi secara merata, khususnya anak jalanan.
Nah, kali ini GueTau akan meringkas beberapa fakta yang membuat kita lebih mengerti akan pentingnya pendidikan kespro.
Faktanya…
• Hampir 50% anak jalanan mendapat pengetahuan dan pengalaman seksnya dari teman sebaya dan buku porno atau video porno.
• Dari hasil studi yang dilakukan 50 responden, anak jalanan yang rata-rata berusia 12-21 thn, 25% diantaranya pernah melakukan hubungan seks dan 4% nya menderita penyakit menular seksual (PMS).
• Risiko perilaku seks berisiko membuat setiap tahunnya remaja yang berusia 15-19 thn melahirkan anak, dan 4 juta anak perempuan dibawah umur melakukan aborsi ilegal.
• Hampir 40% orang yang terinfeksi HIV/AIDS adalah remaja usia 15-24 tahun. Menurut survey dari BKKBN pada tahun 2010, remaja yang melakukan seks pranikah sebanyak 51% di daerah Jabodetabek, 54% Surabaya, 47% Bandung, 52% Medan, dan 37% Jogjakarta.
Hari Kesehatan Nasional
Sekadar informasi nih buat sahabat GueTau, tepat setiap tanggal 12 di bulan November diperingati sebagai Hari Kesehatan Nasional. Di Hari Kesehatan Nasional tahun 2015, pendidikan kesehatan reproduksi masih saja belum merata. Semoga kita sebagai generasi muda bisa lebih sadar terhadap pentingnya kesehatan dan bisa memilah informasi yang benar mengenai tubuh dan kesehatan reproduksi. Kalau Sahabat GueTau punya pengalaman tentang kespro, bias banget dikirimkan melalui email ke [email protected]
Ditulis oleh Intan Putri Ratmasari
Referensi
1. http://tempo.co.id/medika/arsip/012003/pus-1.htm
2. http://www.bkkbn.go.id/kependudukan/Pages/DataSurvey/SDKI/Fertilitas/ASFR/Nasional.aspx
Terimakasih. dengan adanya artikel kesehatan reproduksi ini mudah2an dapat membuka kesadaran semua pihak agar lebih peduli.