Haruskah Menentukan Jenis Kelamin Bayi Interseks?

posted on 21/11/2014

intersex-flag

Hi Sahabat GueTau, kamu tahu nggak sih kalau setiap tanggal 26 Oktober dirayakan hari apa? Buat yang belum tahu, jawabannya adalah Hari Kesadaran tentang Interseks. Nah, apa itu Interseks?

Interseks merupakan istilah yang digunakan untuk seseorang yang memiliki seks (jenis kelamin) dan secara biologisnya (organ kelamin, hormon, dan/atau kromosomnya) tidak dapat diklasifikasikan sebagai jelas laki-laki atau perempuan. Seorang interseks mungkin memiliki atribut biologis dari kedua jenis kelamin atau kekurangan beberapa atribut biologis yang dianggap perlu untuk mendefinisikan jenis kelamin tertentu. Jadi interseks itu biasanya bawaan sejak lahir (kongenital) dan bisa dikarenakan genetik, kromosom, ataupun variasi hormon. Tidak tertutup kemungkinan, interseks disebabkan dari kombinasi ketiga elemen tersebut.

Misalnya bagaimana,ya? Contohnya, seorang yang memiliki vagina tapi tidak memiliki rahim ataupun dan kromosomnya XY (biasanya menunjukkan kromosom laki-laki, sedangkan XX kromosom perempuan). Mungkin salah satu syndrom yang termasuk interseks yang pernah kamu dengar seperti Turner atau Klinefelter.

 

Tidak Selalu Didiagnosis Sejak Lahir

Meskipun bersifat kongenital, kenyataanya interseks tidak selalu terdiagnosis sejak lahir. Beberapa orang bahkan baru mengetahui bahwa mereka interseks setelah dewasa, misalnya saat pubertas ataupun setelahnya.

Nah sekarang kita akan kasih kamu contoh bayi interseks yang didiagnosis sejak lahir. Anak bernama C,. sejak lahir didiagnosis interseks karena bentuk organ kelaminnya tidak jelas apakah laki-laki atau perempuan. Kondisi yang dialami C terjadi pada satu dari 2.000 anak di dunia. Kemudian dokter mengoperasi organ kelaminnya menjadi organ kelamin perempuan. Sayangnya, saat tumbuh C tidak mengidentifikasi dirinya sebagai perempuan, melainkan laki-laki. Akibatnya C merasa tertekan dengan situasi yang dihadapinya.

 

Bedah untuk Menentukan Jenis Kelamin Bayi

Ilustrasi sebelumnya menggambarkan bahwa seringkali dokter dan orang tua tidak bisa menerima bayi interseks dan memutuskan untuk melakukan bedah organ kelamin ataupun terapi hormonal agar anak menjadi “normal”. Padahal kenyataannya, prosedur ini menimbulkan banyak masalah bagi si anak di kemudian hari. Salah satunya seperti yang dihadapi C. Selain itu, konsekuensi lain yang timbul seperti mengurangi sensitivitas seksual, rusaknya jaringan organ kelamin, dan berkurangnya/hilangnya hormon alami.

Nah dikarenakan banyaknya konsekuensi negatif yang dialami bayi ataupun manusiadengan kondisi interseks, maka komunitas Interseks menuntut adanya perubahan prosedur kedokteran bagi bayi yang mengalami interseks. Salah satunya adalah pesan mengenai pembatasan ataupun penghapusan bedah pasca persalinan bagi bayi dengan kondisi interseks yang tertuang di Deklarasi Montreal tentang Hak Asasi Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (2006) maupun Prinsip-prinsip Yogyakarta (2006).

Beberapa organisasi tidak menolak adanya pembedahan untuk menentukan jenis kelamin tertentu, hanya saja pembedahan tersebut harus berdasarkan informasi yang lengkap dan dilakukan oleh seseorang yang sudah bisa mengambil keputusan berdasarkan informasi yang ada. Nah, apakah kira-kira seorang bayi bisa melakukannya? Tentu tidak! Jadi seharusnya dokter dan orang tua menunggu hingga si bayi tumbuh hingga mampu mengambil keputusannya akan hidupnya secara mandiri.

Nah demikian pembahasan singkat mengenai bayi dan orang dengan kondisi interseks. Bagaimana menurut Sahabat GueTau?Haruskah kita yang menentukan jenis kelamin bayi interseks? Jika Sahabat GueTau ada pertanyaan seputar interseks, silakan kontak info@guetau.com ya!

 

Ditulis oleh Fita Rizki Utami

 

Referensi:

  1. http://www.lgbtqnation.com/2014/10/intersex-awareness-day-calls-attention-to-an-often-ignored-misunderstood-community/
  2. http://www.theatlantic.com/health/archive/2014/07/should-we-fix-intersex-children/373536/
  3. http://www.isna.org/

 

related post

4 Hal yang Membuat Kamu Perlu Melakukan Tes dan Konseling HIV dengan Segera!

posted on 03/11/2016

Halo Sobat GueTau, gak terasa ya kita sudah memasuki bulan November! Kurang dari sebulan lagi, kita akan merayakan Hari AIDS Sedunia yang bi

Aborsi Ilegal: Apa Saja Risikonya?

posted on 10/11/2015

Source “Jumlah kasus aborsi di Indonesia setiap tahun mencapai 2,3 juta, 30 persen di antaranya dilakukan oleh remaja.” Berdasarkan kuti

5 Manfaat Masturbasi

posted on 27/05/2015

“Pengenalan akan anatomi tubuh ini mampu meningkatkan rasa percaya diri dan membangun body image yang positif.” Mastrubasi kerap diangga

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *