Memang Salah Kalau Perempuan Mandiri? 4 Perempuan Ini Bisa Menginspirasi Sahabat GueTau!
“Jadi perempuan mandiri bukan sesuatu yang salah” Beberapa waktu lalu, beredar luas sebuah kutipan yang diunggah oleh akun twitt
Sebuah lagu yang masih populer sampai detik ini ciptaan almarhum Ismail Marzuki. Syairnya berbunyi “diciptakan alam pria dan wanita/dua makhluk dalam asuhan dewata/ditakdirkan bahwa pria berkuasa/adapun wanita lemah lembut manja/wanita dijajah pria sejak dulu, dijadikan perhiasan sangkar madu/namun saat pria tak berdaya, tekuk lutut disudut kerling wanita. Dalam lirik lagu ini perempuan digambarkan sebagai sosok yang tidak berdaya. Harus menjadi pertanyaan, mengapa perempuan selalu digambarkan dengan pencitraan sedemikian rupa, sebagai ibu yang harus selalu siap berkorban dan sebagai sosok yang tak berdaya? Sedangkan laki-laki selalu berada pada posisi berkuasa diatas perempuan? Sudahkah Sahabat GueTau merasakan kesetaraan dan keadilan gender, ketika berada ditempat umum (saat menggunakan fasilitas umum), di lingkungan kerja bahkan di lingkungan sekolah?
Berikut contoh-contoh ketidakadilan gender dalam kehidupan sehari-hari:
Dari sebagian contoh dalam kehidupan sehari-hari mengenai kesetaraan dan keadilan gender, apakah Sahabat GueTau sudah merasakan keadilan dan kesetaran tanpa ada diskriminasi antara perbedaan gender laki-laki dan perempuan? Walaupun kesenjangan itu masih tetap ada, setidaknya posisi perempuan saat ini jauh lebih baik, terbukti Negara Indonesia pernah dipimpin oleh perempuan (Ibu Megawati sebagai Presiden Republik Indonesia). Pada level nasional, pemerintah telah meratifikasi konvensi hukum internasional tentang penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan yang dikenal dengan konvensi CEDAW (Convention on the Elimination of All Form of Discrimination Againts Women). Tapi apakah ini semua sudah cukup membantu perempuan mendapatkan kesetaraan? Lalu bagaimana dengan transjender seperti waria (laki-laki yang merasa dirinya perempuan) ataupun priawan (perempuan yang merasa dirinya laki-laki) yang juga merasakan ketidakadilan gender?
Demikian pembahasan mengenai kesetaraan dan keadilan gender dalam kehidupan sehari-hari. Semoga informasi yang diberikan menambah wawasan Sahabat GueTau. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, Sahabat GueTau bisa mengirimkan e-mail ke info@GueTau.com.
Referensi:
1.http:pinkysaptandarifisip.web.unair.ac.id/AntropologiKEADILAN0KESETARAAGENDER.html
Gimana kalau laki-laki yang dirugikan karena diskriminasi gender. Kesetaraan gender di angkutan umum belum ada selama masih ada wanita sehat (tidak hamil dan belum nenek2) minta duduk sama laki-laki yang sudah duduk duluan. Kalau mau kesetaraan gender benar2 wanitanya juga instrospeksi diri, jangan lagi ada perempuan dikit2 pake alasan “saya kan perempuan itu kerjaan laki-laki” sebagai jalan untuk lari dari tanggung jawab. Thx