4 Hal yang Membuat Kamu Perlu Melakukan Tes dan Konseling HIV dengan Segera!
Halo Sobat GueTau, gak terasa ya kita sudah memasuki bulan November! Kurang dari sebulan lagi, kita akan merayakan Hari AIDS Sedunia yang bi
“Apabila ada seseorang yang coming out sebagai biseksual, itu merupakan upaya untuk mengakui integritas diri mereka.”
Apa yang Sahabat GueTau ketahui tentang biseksual?
Sebenarnya terdapat beragam definisi untuk menjelaskannya, namun banyak anggota dari komunitas LGBTIQ yang akhirnya menyepakati bahwa biseksual adalah ketertarikan yang berubah-ubah terhadap orang secara seksual dan emosional, di mana gender bukan merupakan faktor penentu. Ini tentu menyulitkan untuk memperkirakan tingkat biseksualitas karena tergantung pada seberapa banyak istilah tersebut didefinisikan.
Sebagaimana kebiasaan kita untuk mendefinisikan sesuatu secara hitam-putih, maka biseksual kerap dianggap sebagai abu-abu. Konsep abstrak inilah yang kerap memicu masyarakat untuk memberikan stigma dan melakukan diskriminasi terhadap teman-teman biseksual. Seperti apa saja stigma dan diskriminasi tersebut? Berikut akan GueTau beberkan beserta cerita dari beberapa teman-teman biseksual.
Biseksual Hanyalah Fase Menuju Homoseksual
“…pada akhirnya aku males buat jelasin diriku bi (biseks) ke temen-temen karena malah dituduh denial. Belum bisa nerima kalau aku gay gitu.” VN, 23 tahun
“Di komunitas pun, aku justru dianggep cari enak dengan identitas sebagai biseks biar diterima masyarakat umum.” HK, 20 tahun
Pemikiran bahwa identifikasi diri sebagai biseksual adalah cara dari menghindari homophobia, atau akan lebih aman dibandingkan coming out sebagai gay atau lesbian adalah mitos. Faktanya, untuk bisa melawan homophobic adalah melalui ranah persepsi tukang bully terhadap korban. Tidak ada gunanya bersembunyi dalam istilah biseksual yang kerap disamaartikan dengan homoseksual karena dikotomi orientasi seksual masyarakat umumnya adalah sebatas heteroseksual dan non-heteroseksual (LGBTIQ).
Teman-teman biseksual justru memiliki pengalaman diskriminasi dari keduanya, yakni komunitas heteroseksual serta komunitas gay atau lesbian. Mereka tidak pernah merasakan “hak istimewa” sebagai heteroseksual sepenuhnya karena mereka memang bukan heteroseksual. Apabila ada seseorang yang coming out sebagai biseksual, itu merupakan upaya untuk mengakui integritas diri mereka.
Biseksual Bukanlah Orang yang Setia
“Paling gerah kalau ada yang nanya gimana ngatur waktu kencan sama pacar cewek dan pacar cowok. Aku nggak seserakah itu!” JJ, 21 tahun
Seksualitas itu cair, kawan. Karena biseksual tertarik dengan seseorang tanpa terlalu memperhatikan gender, bukan berarti mereka mudah tertarik dan menjalin hubungan dengan siapapun. Teman-teman biseksual mengaku tetap memperhatikan faktor lain, seperti kecocokan atau attitude, sebagai pertimbangan dalam menjalin hubungan. Kalaupun mereka sudah memutuskan untuk menjalin hubungan dengan seseorang, tentu juga akan memilih berkomitmen menjalaninya. Lagipula, bukankah kesetiaan seseorang tergantung individunya? Sangat tidak adil jika Sahabat GueTau menggeneralisasi tingkat kesetiaan berdasarkan orientasi seksual yang sebenarnya sama sekali tidak ada hubungannya.
Biseksual adalah Penyebar Virus HIV & AIDS ke Homoseksual dan Heteroseksual
Stigma ini meskipun sudah mulai jarang terdengar seiring dengan banyaknya penyuluhan mengenai HIV & AIDS, namun terkadang tetap dirasakan oleh teman-teman biseksual. Secara tersirat mereka mengaku jika ada yang memandangnya sebagai sumber penyakit lantaran dinilai melakukan hubungan seksual berisiko dengan berganti-ganti pasangan. Hal ini kembali lagi pada stigma sebelumnya tentang biseksual dan kesetiaan. Statement yang biasanya tersebar di masyarakat adalah laki-laki biseksual akan menyebarkan HIV dan IMS (infeksi menular seksual) ke pasangan heteroseksualnya, begitu pula dengan perempuan biseksual ke pasangan lesbiannya.
Nah, itu tadi beberapa stigma dan diskriminasi yang kerap teman-teman biseksual rasakan, baik dari masyarakat umum maupun LGBTIQ sendiri. Jika Sahabat GueTau tertarik untukberpartisipasi dalam menghapus biphobia tersebut, kamu bisa berkontribusi dengan mengakui keberadaan mereka tanpa melabeli dengan lesbian, gay, atau straight. Apabila kamu ingin belajar tentang topik ini lebih lanjut, silakan kirim pertanyaanmu ke [email protected].
Referensi: