Mengenal Layanan Pendidikan bagi Remaja Down Syndrome

posted on 22/03/2015

downsyndromez

 

Tahukah kamu jika setiap 21 Maret diperingati sebagai Hari Down Syndrome Sedunia? Pada tanggal tersebut, organisasi down syndrome di seluruh dunia mengadakan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kesadaran publik akan down syndrome. Dengan alasan yang sama, kali ini GueTau akan mengulas mengenai down syndrome dan layanan pendidikannya.

Apa itu Down Syndrome?

Down syndrome adalah kelainan genetis yang menjadi salah satu penyebab hambatan kecerdasan paling populer. Sejumlah literatur menyebut 1 dari 800 hingga 1.000 anak terlahir dengan sindrom ini. Penyebabnya, karena ada kelebihan kromosom (extra cromosome) pada pasangan kromosom ke-21. Sehingga sindrom ini sering juga disebut dengan istilah “trisomy 21”. Sayangnya, para peneliti belum menemukan secara pasti apa penyebab terjadinya ekstra kromosom tersebut.

Siswa dengan down syndrome umumnya merupakan bagian dari kelompok anak yang memiliki hambatan kecerdasan sedang atau rendah. Anak dengan hambatan kecerdasan (mentally retarded – atau tunagrahita) adalah mereka yang memiliki skor IQ di bawah 70 dan memiliki hambatan dalam perilaku adaptif (beradaptasi dengan lingkungan). Kasus semacam ini terjadi sebelum usia 16 atau 18 tahun.

Bagaimana layanan pendidikan bagi remaja down syndrome?

downsyndromeza

Hal paling penting dalam menghadapi down syndrome adalah bagaimana kita bisa memahami secara terperinci karakteristik perilaku serta kebutuhan khusus mereka. Misalnya, apa kesulitan atau ketidakmampuan mereka dibanding anak-anak lain seusianya, apa yang masih dapat dilakukan, apa kelebihan, dan bagaimana kecenderungan emosi dan prilaku mereka.

Dengan memahami sifat-sifat atau karakteristik tersebut, selanjutnya kita cermati apa yang menjadi kebutuhan khusus mereka, termasuk kebutuhan khusus dalam kegiatan belajar atau pendidikan. Sekolah yang memiliki pemahaman tentang kondisi down syndrome dan secara khusus menyiapkan program pendidikan untuk mereka adalah sekolah luar biasa (SLB), khususnya SLB untuk anak dengan hambatan kecerdasan (SLB/C).

Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa anak dengan hanbatan kecerdasan, termasuk down syndrome, juga bisa mengenyam pendidikan di sekolah umum atau reguler. Siswa down syndrome yang mengikuti pendidikan di sekolah umum dilayani sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan khusus mereka. Ini meliputi metode mengajar, kurikulum, media pembelajaran, hingga cara atau metode evaluasi. Metode ini dikenal dengan istilah pendidikan inklusif.

Sekolah umum yang menyelenggarakan pendidikan inklusif harus mempunyai tenaga guru yang memiliki pemahaman tentang pendidikan inklusif dan pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus. Selain itu, perlu ada minimal satu orang guru yang memiliki kualifikasi pendidikan atau keahlian pada bidang pendidikan khusus. Hal ini penting supaya anak berkebutuhan khusus mendapat layanan pembelajaran yang tepat.

Bagaimana memberikan pendidikan seksualitas komprehensif?

downsyndromezaa

Ketika anak down syndrome memasuki masa pubertas, perawatan yang tepat dan kebersihan tubuh menjadi sangat penting. Penerimaan dari lingkungan serta harga diri dipengaruhi oleh seberapa baik kita menangani permasalahan ini. Secara sosial, remaja dan orang dewasa dengan down syndrome memiliki kebutuhan yang sama seperti orang normal. Kebanyakan mereka ingin berkencan, bersosialisasi, dan menjalani hubungan romantis.

Kita dapat membantu mereka dengan mengembangkan hubungan yang sehat dengan mengajarkan keterampilan sosial dan perilaku yang tepat. Dorong mereka untuk mengambil bagian dalam kegiatan sekolah dan masyarakat. Menyediakan kesempatan untuk membentuk persahabatan yang sehat adalah penting untuk kebahagiaan remaja down syndrome dan menumbuhkan rasa memiliki. Saat ini, kita bisa mengajarkannya untuk menghormati tubuhnya dan tubuh orang lain. Yang pasti, memberikan pendidikan seks yang jujur dan sampaikan dengan cara yang tepat agar mereka memahami.

Nah, itu tadi bahasan mengenai layanan pendidikan bagi remaja down syndrome yang perlu kamu ketahui. Jika mau bertanya lebih lanjut, silakan kirim pertanyaan Sahabat GueTau ke info@guetau.com.

 

Ditulis oleh Eunike Ally

 

Referensi:

  1. http://lifestyle.okezone.com/read/2010/10/07/196/380117/mendidik-anak-dengan-down-syndrome
  2. http://majalahdiffa.com/index.php/konsultasi/konsultasi-pendidikan/351-mungkinkah-anak-down-syndrome-belajar-di-sekolah-alam?showall=&limitstart=

related post

6 Keuntungan Ikut Organisasi Sekolah Atau Kampus

posted on 24/02/2017

  “Musim seleksi penerimaan siswa dan mahasiswa baru sudah dekat. Apa rencanamu di sekolah atau kampus baru?” Sahabat GueTa

4 Hal yang Membuat Kamu Perlu Melakukan Tes dan Konseling HIV dengan Segera!

posted on 03/11/2016

Halo Sobat GueTau, gak terasa ya kita sudah memasuki bulan November! Kurang dari sebulan lagi, kita akan merayakan Hari AIDS Sedunia yang bi

Aborsi Ilegal: Apa Saja Risikonya?

posted on 10/11/2015

Source “Jumlah kasus aborsi di Indonesia setiap tahun mencapai 2,3 juta, 30 persen di antaranya dilakukan oleh remaja.” Berdasarkan kuti

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *