Apakah Kamu Percaya Belahan Jiwa?
“Belahan Jiwa Itu Ada Atau Tidak?” Mungkin, sebagian orang pernah berpikir dan menanyakan tentang soal ini. Nah, GueTau pengin tah
Jangan sampai karena depresi dan frustasi akibat patah hati, kualitas hidup kita jadi menurun
Sahabat GueTau, siapa yang tidak pernah merasakan yang namanya patah hati? Setiap orang pasti pernah mengalaminya terutama remaja seperti kita. Putus cinta, ditolak oleh gebetan yang kita suka, gagal mencapai target yang kita impikan, hingga dikhianati oleh orang yang kita sayang adalah serangkaian hal yang dapat membuat hati kita terluka. Patah hati memang terasa menyakitkan dan sulit untuk dilupakan. Rasa sakitnya mungkin dapat disimbolkan seperti terkena goresan pisau, memang terlihat kecil tetapi sangat menyiksa. Bahkan mungkin rasa sakitnya tidak akan dapat dibayangkan hingga sulit diungkapkan kata-kata.
Sahabat GueTau, ketika seseorang mengalami patah hati seakan-akan ia merasakan sensasi sakit pada jantungnya. Hal ini seolah-olah seperti tertekan oleh beban yang amat berat dari dada hingga ke jantung. Tapi, tahukah kalian bahwa sensasi rasa sakit yang ditimbulkan tersebut memiliki fakta secara ilmiah? Dan ternyata hal itu tidak selalu berkaitan dengan kondisi mental yang sedang kita alami, tetapi juga dipengaruhi oleh zat-zat hormon yang bekerja dalam tubuh kita. Bagaimana proses tersebut dapat terjadi? Yuk, mari kita simak informasinya!
Rasa sakit yang kita alami saat patah hati bermula dari adanya sinyal-sinyal yang dikirimkan melalui otak ke sel sel tubuh kita. Seperti yang diungkapkan oleh Naomi Eisenberger, PhD. dari University of California bahwa ketika manusia mengalami rasa patah hati misalnya saja karena putus cinta atau ditolak oleh orang yang kita sukai, otak tidak dapat mengatasinya sendirian. Karena itulah, otak akan mentransmisikan sinyal kepada tubuh dan memberitahukan bahwa yang kita alami saat itu adalah rasa sakit. Sehingga, seolah-olah kita merasakan sakit seperti tertekan di bagian dada.
Pada dasarnya di dalam otak manusia terdapat beberapa jenis hormon yang mempengaruhi keadaan emosi dan perasaan kita, loh! Beberapa di antaranya adalah hormon cortisol, dopamine, neropinephrine, dan serotonin. Hormon-hormon tersebut sangat berpengaruh terhadap keadaan psikologis seseorang.
Hormon cortisol dikenal juga sebagai hormon pemicu stress. Hormon dopamine adalah hormon yang dapat menstimulasi perasaan senang dan pleasure. Hormon neropinephrine adalah hormon yang memberikan efek rasa super gembira ataupun keceriaan. Dan yang terakhir adalah hormon serotonin yang merupakan mood stabilizer sekaligus kontributor bagi timbulnya perasaan bahagia.
Nah, kinerja hormon dopamine tersebut dapat terhambat apabila kita merasa sedih, marah, ataupun emosi terutama karena patah hati. Kedua hormon tersebut akan pergi dan sebagai hasilnya akan menyebabkan munculnya hormon pemicu stress atau lebih dikenal dengan hormon cortisol.
Hormon cortisol biasanya muncul ketika kita dalam keadaan stress, tertekan, ataupun terancam dan berfungsi memberikan reaksi perlawanan. Contohnya saja ketika kita menghadapi situasi genting, hormon ini akan memicu gerakan otot untuk menghindarinya seketika. Saat mengalami patah hati, hormon ini akan bereaksi ke tubuh misalnya ke dada yang dapat menyebabkan rasa sakit tertekan dan terganggunya sirkulasi darah. Tak hanya itu, hormon ini juga berpengaruh terhadap fisik kita (terutama sistem imun) sehingga mudah terserang gejala penyakit.
Sahabat GueTau, penting untuk kita ketahui bahwa patah hati memiliki efek samping yang negatif bagi kita baik secara fisik dan psikis. Jangan sampai karena frustrasi akibat patah hati, kualitas hidup kita jadi menurun. Cobalah sejenak untuk relaksasi dengan menenangkan pikiran sambil bermeditasi, lupakan sejenak bebanmu, tenangkan pikiranmu, dan yang paling penting adalah sambut hari-harimu dengan keyakinan serta semangat baru yang lebih positif!
Jika kalian memiliki pertanyaan, opini, dan saran seputar masalah patah hati silakan email ke [email protected].
Referensi:
Info yang begitu bermanfaat min.
Patah hati memang berdampak yang kurang baik terhadap tubuh kuta, oleh sebab itu patah hati haruslah segera diatasi/diobatai.
Salam kenal min. Izin copy ya min, untuk salah satu bahan didalam buku yang sedang saya tulis. Yang harus saya cantumkan sebagai hak cipta atas nama siapa min? Situs ‘gue tahu’ ? Atau ada yang lain? Tolong jawab ke email ya min. Trims.