Apakah Kamu Percaya Belahan Jiwa?

posted on 15/01/2017

 

“Belahan Jiwa Itu Ada Atau Tidak?”

 

Mungkin, sebagian orang pernah berpikir dan menanyakan tentang soal ini. Nah, GueTau pengin tahu, sebenarnya Sahabat GueTau percaya nggak sih dengan adanya belahan jiwa? Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang ‘Belahan Jiwa’.

Arti dari ‘Belahan Jiwa’

Menurut New Oxford Americans, belahan jiwa adalah keadaan dimana seseorang menganggap orang lain sebagai teman dekat atau pasangan romantis. Itu artinya, belahan jiwa tentunya ada dan pasti ada beberapa pasangan yang tentunya lebih cocok secara ideal dibandingkan dengan orang lain.

 

Di Amerika sendiri, tercatat 73 persen bahwa mereka percaya dengan belahan jiwa, dan 23 persen tidak percaya dengan adanya belahan jiwa itu sendiri. Tapi pertanyaan yang penting dari ‘ Belahan Jiwa’ itu adalah:

 

Apa memang benar hanya ada satu orang yang cocok dan akan menjadi belahan jiwa kita? Tetapi, bagaimana kalau ternyata ada banyak orang yang bisa kita anggap sebagai belahan jiwa? “

 

Tentunya, ini mungkin bisa menjadi pertanyaan yang sulit untuk kita jawab karena setiap pendapat dan persepsi setiap orang itu tidak selalu sama. Misalnya ada orang yang bilang kalau kita akan tahu siapa belahan jiwa kita saat kita bertemu mereka pertama kali, ini yang biasanya disebut dengan cinta pada pandangan pertama.

Ada juga yang bilang kalau kita akan memiliki perasaan yang kuat dan koneksi yang dalam sehingga kita bisa langsung mengetahui kalau mereka adalah belahan jiwa kita. Bahkan, kalau dari segi psikologi, belahan jiwa itu bergantung dari kecocokan kita dengan orang tersebut karena memiliki kesamaan energi. Biasanya, ‘belahan jiwa’ adalah orang yang cocok dengan pemikiran kita. Nah, kalau dengan pemikiran tersebut ‘belahan jiwa’ itu mungkin bukan hanya untuk satu orang saja. Kita bisa merasakan kecocokan dengan siapapun, seperti keluarga dan teman. Robetic Randall Munroe, seorang Roboticist dari NASA menulis dalam buku ‘What If?: Serious Scientific Answers to Absurd Hypothetical Questions’:

“Cobalah anggap kalian bertatap mata dengan sekumpulan orang – orang baru yang tidak pernah kalian temui setiap harinya. Jika 10 persen dari mereka, adalah orang yang seumuran dengan kamu,berarti itu sekitar 50,000 orang dalam seumur hidup. Kalau dikalikan, berarti ada kemungkinan kamu bisa bertemu dengan 500 juta belahan jiwa yang potensial untuk kamu”

Intinya, kemungkinan kita akan menemui dengan satu belahan jiwa menjadi sangat kecil dan dalam mencari belahan jiwa bukan hal yang mudah. Hal ini juga didukung oleh Spike W.S. Lee dari University of Toronto, yang melakukan riset dengan Nobert Schwartz dari University of Southern California tentang ‘ When It Hurts to Think We Were Made From Each Other”.

Dia mengatakan bahwa saat seseorang yang berpikir bahwa mereka telah menemukan belahan jiwa bagi untuk orang lain, mereka cenderung memiliki ekspektasi tinggi dalam hubungan. Jadi, kalau seandainya mereka memiliki konflik, mereka biasanya muda merasa kecewa dan berpikir bahwa hubungan mereka sudah tidak cocok lagi.

Jadi, apakah belahan jiwa itu ada?

Kalau, kita lihat dari segi ilmu pengetahuan. Belahan Jiwa itu sebenarnya tidak ada, karena sebenarnya, belahan jiwa itu ada tergantung dengan hubungan seseorang. Jika, hubungan seseorang dengan pasangan itu baik, kemungkinan untuk menganggap adanya belahan jiwa itu menjadi tinggi karena perasaan cinta. Tetapi, saat hubungan itu kandas, anggapan adanya belahan jiwa menjadi menyakitkan dan seseorang bisa mengalami kesulitan untuk melupakan hubungan mereka karena saat ada kita berpikir bahwa seseorang bisa menjadi belahan jiwa kita, kita cenderung menaruh kepercayaan tinggi dengan seseorang itu.

Scientific Of Soulmates juga mengatakan bahwa ‘belahan jiwa’ itu terjadi karena ada faktor energi dalam tubuh seseorang dengan orang lain yang bertemu, sehingga hal itu membuat seseorang dengan cepat berpikir bahwa ‘belahan jiwa’ itu ada. 

Apa salah kalau kita percaya kalau belahan jiwa itu ada?

Sebenarnya kembali kepada diri setiap orang masing-masing. Hubungan yang baik terjadi jika dua orang mau berusaha untuk beradaptasi dan belajar dari perbedaan masing-masing. Percaya bahwa ada satu orang yang bisa menjadi belahan jiwa itu bisa terjadi. Tetapi, ada baiknya jika kita berhati-hati dengan rasa kecewa dan sakit.

Pasangan yang memiliki tipe ‘cinta pada pandangan pertama’ pun masing harus memeriksa kalau mereka berada dalam satu pemikiran yang sama atau tidak. Yang paling penting adalah, kita berusaha untuk menjaga komunikasi dan selalu ada untuk pasangan.

Demikian, pembahasan tentang ‘Apakah Kamu Percaya Belahan Jiwa?’. Jika, ada pertanyaan lebih lanjut bisa langsung di email ke info@guetau.com. Jadi, apakah Sahabat GueTau percaya dengan belahan jiwa?

Oleh Chika Sekar

References:

 

related post

4 Hal yang Membuat Kamu Perlu Melakukan Tes dan Konseling HIV dengan Segera!

posted on 03/11/2016

Halo Sobat GueTau, gak terasa ya kita sudah memasuki bulan November! Kurang dari sebulan lagi, kita akan merayakan Hari AIDS Sedunia yang bi

#KataMereka Tentang Cinta, Sayang, Suka

posted on 10/03/2016

“Cinta Pada Pandangan Pertama” Kita tentu pernah merasakan yang namanya jatuh cinta. Aku, kamu, dan kalian. Jika perasaan tersebut akhir

Penjelasan Ilmiah Saat Kamu Patah Hati

posted on 01/04/2015

Jangan sampai karena depresi dan frustasi akibat patah hati, kualitas hidup kita jadi menurun Sahabat GueTau, siapa yang tidak pernah merasa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *