Apakah Kamu Percaya Belahan Jiwa?
“Belahan Jiwa Itu Ada Atau Tidak?” Mungkin, sebagian orang pernah berpikir dan menanyakan tentang soal ini. Nah, GueTau pengin tah
Perlahan-lahan, si dia akan merasakan perubahan drastis dari kamu. Dia akan merasa dibohongi dan sampai pada tahap ilfil (hilang feeling) karena ternyata dia cuma jatuh cinta pada ‘kemasan’ kamu.
Saat perkenalan, kita seringkali membuat diri kita menjadi seorang yang sempurna di depan gebetan. Dandan lebih sering, memilih baju lebih lama, bahkan bela-belain menemani si dia bertugas padahal kita sudah mengantuk berat. Hal-hal tersebut kita lakukan demi menarik perhatian si gebetan. Di dalam bayangan kita, si gebetan akan menganggap kita sempurna dan hasilnya perjalanan cinta akan mulus. Ayo ngaku, Sahabat GueTau pasti pernah usaha seperti itu, kan?
Sebenarnya, sah-sah saja melakukan usaha maksimal demi mendapatkan perhatian si gebetan. Kalau kata orang-orang, sih, ‘namanya juga usaha’. Tapi ternyata usaha itu perlu kita pikir ulang. Jangan-jangan Sahabat GueTau malah kelihatan berusaha pakai topeng, dan bukan menunjukkan yang terbaik dari diri kamu di depan si gebetan. Kalau sudah seperti ini bahaya.Gebetan yang akhirnya jadi pacar kamu akan merasa tertipu dan meninggalkan kamu di kemudian hari.
Menjadi palsu dalam masa pendekatan adalah kesalahan terbesar yang bisa kamu lakukan untuk menarik perhatian gebetan. Ibarat jualan, kamu menjual barang yang kemasannya cantik tapi isinya belum tentu secantik kemasannya. Semua kelihatan sempurna, padahal kata bunda Dorce, kesempurnaan hanya milik Tuhan.
Cerita yang sering terjadi adalah menanggalkan karakter kamu demi gebetan. Misalnya, kamu bersedia meninggalkan karakter kamu yang tomboy demi gebetan yang sukanya perempuan dengan karakter manis dan penurut. Atau kamu dengan senang hati pakai sepatu kulit yang tidak nyaman buat kamu, padahal sehari-hari kamu cuma pakai sepatu kets.
Ada saatnya diri kamu yang ‘asli’ akan berontak, ketika semua usaha kamu terlampau maksimal cenderung berlebihan. Pemberontakan ini terjadi pada saat kamu berhasil jadi pacar gebetan kamu. Di masa awal pacaran (satu hingga dua bulan), kamu masih bisa tahan menjadi apa yang diinginkan oleh mantan gebetanmu ini. Di bulan kedua, kamu mulai kangen dengan diri kamu yang sebenarnya. Kangen pakai sepatu kets, kangen main basket dengan teman-teman sekolah, kangen kegiatan ekstrakurikuler, dan lain-lain. Normalnya kamu akan melawan rasa kangen ini. Tapi, pada akhirnya sedikit demi sedikit kamu akan kembali membuka topengmu.
Si pacar awalnya pasti berusaha untuk mengerti kamu, karena di mata dia, kamu justru ingin melakukan hal yang baru. Perlahan-lahan, si dia akan merasakan perubahan drastis dari kamu. Dia akan merasa dibohongi dan sampai pada tahap ilfil (hilang feeling) karena ternyata dia cuma jatuh cinta pada ‘kemasan’ kamu. Padahal, kamu yang sebenarnya tidak masuk kriteria dia sama sekali. Kalau kamu beruntung, dia akan menerima kamu apa adanya, bahkan tambah sayang. Kalau kamu gagal membuat dia menerima kamu apa adanya, dia akan menjauh. Skenario terburuknya adalah kalian berdua…putus!
Uraian di atas pasti bukan apa yang Sahabat GueTau mau saat mulai menjalin hubungan, kan?
Coba bayangkan, bukankah lebih enak dan seru kalau dari awal kenalan, kamu dan gebetan kamu sudah saling kenal baik buruk satu sama lain? Sahabat GueTau dan gebetanjadi lebih dekat dan tahu apa yang harus dilakukan dan bagaimana harus bersikap saat suasana hubungan sedang tidak harmonis. Kepercayaan diri kamu juga pasti akan maksimal ketika kamu jadi diri kamu sendiri saat masa pendekatan. Kamu tidak akan pernah dihampiri ketakutan salah ucapan dan perbuatan.
Mulai sekarang, yuk, bangga jadi diri sendiri. Jangan pakai topeng, tapi perbaiki kekurangan kamu supaya kamu lebih percaya diri!Gebetan yang nantinya jadi pacar kamu pun tidak akan merasa dibohongi. Pengalaman cinta kamu juga bisa dibagikan ke redaksi GueTau melalui info@GueTau.com.
