Jurus Menghindari Magang yang Mempekerjakan
Program magang merupakan kegiatan intrakurikuler terstruktur berupa kegiatan praktek kerja. Sehabat GueTau yang masih sekolah di SMK atau SM
Sahabat GueTau pasti sudah sering lihat banyak sekali anak di negeri ini yang sudah mulai bekerja. Bekerja di pasar, sebagai PRT, pekerja perkebunan, sampai berjualan segala macam . Anak-anak tersebut biasanya berusia sekitar umur 10 sampai 15 tahun. Sungguh ironis bahwa anak-anak yang bekerja itu seharusnya menjalani pendidikan, bukan bekerja.
Memang sungguh banyak alasan mengapa anak-anak tersebut bekerja, mulai dari harus membantu orang tua sampai ingin mandiri. Memang tidak dilarang juga anak bekerja (selama masih sesuai usianya), tapi harus dibarengi dengan pendidikan juga. Namun kenyataannya, anak-anak yang bekerja jarang sekali masih mengenyam pendidikan.
Kebanyakan anak yang bekerja dilatarbelakangi oleh himpitan ekonomi. Nah, kali ini saya ingin menjelaskan manfaat dan risiko anak yang bekerja.
Manfaat yang bisa didapat oleh anak yang bekerja di antaranya:
Jangan senang dulu, ternyata selain manfaatnya, ada juga risikonya bila anak-anak bekerja.
Risiko bila anak bekerja di antaranya:
Konvensi International Labor Organization (ILO) menjelasakan bahwa usia bekerja adalah umur 18 tahun ke atas, sedangkan umur di bawah 18 tahun boleh bekerja tetapi harus pekerjaan yang ringan dan tidak membahayakan. Apabila ada orang yang memaksa anak untuk bekerja, termasuk dalam eksploitasi anak dan dapat dihukum pidana.
Nah, Sahabat GueTau sudah tahu dong sejauh mana anak diperbolehkan bekerja. Masa anak-anak itu masanya belajar dan bermain. Bekerja boleh, tapi ada batasnya.