Waspadai Kista Bartholin

posted on 02/09/2016

    “Selain itu, faktor yang mendorong berkembang biaknya bakteri ini adalah keadaan suhu yang lembab. Lalu, yang menjadi bahaya bagi perempuan adalah ketika penyakit ini sudah menyebar ke daerah Rahim baik itu Uterus (rahim) atau Tuba Falopii (saluran telur).”

Sahabat GueTau yang berada dalam usia produktif (20-35 tahun), kalian perlu mewaspadai penyakit yang bernama Kista Bartholin. Salah satu penyakit yang dapat dikategorikan sebagai tumor ini merupakan suatu kelenjar yang tumbuh pada area vagina yang memiliki bentuk benjolan yang berukuran sebesar kacang polong.

Kista Bartholin ini dapat tumbuh di setiap sisi lubang vagina. Kelenjar yang berbentuk kecil ini dapat menganggu aktivitas sehari-hari kita karena benjolan kecil ini dapat menimbulkan rasa sakit pada vagina, sehingga terkadang kita sulit untuk berjalan maupun duduk juga kesulitan untuk melakukan aktivitas lainnya.

Kista Bartholin ini dapat membuat pembengkakan pada labia (area masuk ke dalam vagina) kita. Selain rasa nyeri dan adanya indikasi pembengkakan, Kista Bartholin ini juga dapat menyebabkan kulit memerah pada area vagina kita.
Penyebab Kista Bartholin

Glandula vestibularis mayor yang dikenal dengan Kelenjar Bartholin memiliki panjang saluran 1-2 cm dan berada di kedua sisi bibir kemaluan. Fungsi dari Kelenjar Bartholin ini untuk mengeluarkan cairan yang berguna untuk melumaskan vagina pada saat berhubungan seksual. Karena adanya penyumbatan pada kelenjar ini, kemudian kelenjar Bartholin ini menampung cairan yang terhitung banyak, maka kelenjar Bartholin akan bertumbuh menjadi kista. Sumbatan ini terjadi ini akibat infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae dan Staphylococcus atau E. Coli.

Kelenjar Bartholin ini memang rentan terkena infeksi karena bentuknya yang sangat kecil. Ketika infeksi dan peradangan terjadi di Kelenjar Bartholin ini menyebabkan sumbatan, sehingga lendir yang berada pada kelenjar tersebut bercampur dengan nanah dan akan membentuk kista.

Infeksi yang terjadi pada Kelenjar Bartholin ini dapat dutularkan melalui kontak alat kelamin. Bakteri-bakteri yang berpindah kemudian berkembang biak pada alat kelamin kita. Selain itu, faktor yang mendorong berkembang biaknya bakteri ini adalah keadaan suhu yang lembab. Lalu, yang menjadi bahaya bagi perempuan adalah ketika penyakit ini sudah menyebar ke daerah Rahim baik itu Uterus (rahim) atau Tuba Falopii (saluran telur).

Gejala dari Kista Bartholin

Ketika sudah terjadi infeksi, maka Kelenjar Bartholin ini akan membengkak, memerah, dan akan terasa nyeri bila kita sentuh. Munculnya Kista Bartholin ini juga dapat menghambat aktivitas kita sehari-hari. Selain itu, Kista Bartholin ini juga menimbulkan kesulitan pada waktu berhubungan seksual. Kelenjar yang terinfeksi ini dapat menimbulkan gejala seperti:

• Pembengkakan selama 2-5 hari.
• Terasa nyeri pada saat kita duduk, berjalan, sedang beraktifitas, dan berhubungan seksual.
• Dapat terjadi perpecahan kelenjar di Kista Bartholin.
• Terasa gatal.
• Dapat terjadi demam.

Bagaimana mencegah Kista Bartholin?

Jika Sahabat GueTau sudah mengalami gejala seperti di atas, maka cara untuk menanganinya adalah dengan berendam di dalam air hangat selama 10-15 menit. Selain itu, mengompres benjolan dengan menggunakan kassa atau handuk hangat ini juga dapat memperkecil benjolan Kista Bartholin.

Kemudian, untuk mencegah munculnya kembali Kista Bartholin ini, Sahabat GueTau dapat menjaga kesehatan reproduksi kita dengan:

• Membersihkan vagina dengan benar

Area vagina ini memang rentan menjadi sarang kuman dan penyakit, oleh sebab itu ada beberapa hal yang harus dipastikan dalam membersihkan vagina kita. Seperti, setelah kita buang air kecil, Sahabat GueTau dapat membersihkan vagina dengan memastikan arah dari depan ke belakang. Hal ini dilakukan agar kita dapat mencegah virus yang masuk yang berasal dari salurang pembuangan agar tidak sampai ke area vagina kita. Setelah itu jangan lupa untuk mengeringkan area vagina kita dengan tisu atau handuk bersih.

• Menggunakan sabun yang benar

Untuk membersihkan area vagina, selain menggunakan air hangat Sahabat GueTau juga dapat membersihkan area vagina kita dengan sabun yang tidak mengandung pewangi di dalamnya. Pemilihan sabun ini dinilai penting karena fungsi dari sabun ini dapat membunuh bakteri di area vagina kita.

• Pakai celana dalam yang nyaman

Celana dalam memang banyak jenisnya. Dalam memilih celana dalam, Sahabat GueTau dapat memilih bahan katun yang memiliki serat pada bahanya sehingga kita dapat memberi ruang pada vagina kita untuk bernapas. Jika Sahabat GueTau sedang berada pada siklus keputihan, maka Sahabat GueTau dapat mulai mengganti celana dalam tiga kali sehari.

• Mengganti Pembalut

Apabila Sahabat GueTau sedang mengalami masa menstruasi, Sahabat GueTau dapat mengganti pembalut setiap empat jam sekali. Hal ini dilakukan untuk tetap menjaga vagina kita agar tetap bersih, dan menghindari tumbuhnya bakteri.

• Kunjungi dokter

Jika Sahabat GueTau sudah merasakan gejala tumbuhnya Kista Bartholin, dan sudah melakukan cara-cara di atas namun Kista Bartholin ini tetap meradang. Sahabat GueTau dapat mulai mengkonsultasikan ke dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi atau ahli kandungan. Konsultasikan keadaan permasalahaan reproduksi ini tersebut.

Nah, demikianlah sedikit penjelasan mengenai Kista Bartholin. Semoga dapat bermanfaat bagi Sahabat GueTau ya! Berbagi pengalaman sanitasi vaginamu ke GueTau yuk! Kirim ke info@Guetau.com ya!

Oleh Heisa Khairunnisa

Referensi:
1. http://kistabartholin.com

related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *