Hidup dengan HIV

posted on 26/05/2016

“Kamu berhak memilih untuk terbuka atau tidak terbuka”

Menyadari bahwa ada makhluk lain bernama HIV di dalam tubuh bukan sesuatu yang mudah untuk diterima. Ia akan hidup di tubuh, bersama kita, hingga tak tahu kapan. Lalu dari luar tubuh kerap timbul tekanan dari orang lain. Stigma dan diskriminasi menjadi kekhawatiran terbesar bagi orang dengan status HIV+. Karenanya, untuk terbuka mengenai status HIV+, bagi beberapa orang, sangat sulit.

Seorang teman mengakui bahwa ia tidak begitu terbuka dengan orang sekitar mengenai keadaannya. Ia tidak takut dihakimi, namun belum siap untuk melihat reaksi orang di sekitar mengenai hal ini. Sah-sah saja, karena untuk terbuka atau tidak terbuka adalah sebuah pilihan. Sama halnya dengan jika kamu merasa orientasi seksualmu kepada sesama jenis, tidak perlu terbuka jika kamu tidak mau.

Berbeda dengan kawan saya yang lain, Ayu Oktariani. Ayu yakin bahwa jujur kepada pihak yang dipercaya mengenai kondisinya justru dirasa perlu. Ayu memaparkan perihal pilihan terbuka atau tidak melalui blog pribadinya. Dikemas bak sedang tanya jawab, Ayu memberikan saran kepada siapa saja kita sebaiknya terbuka tentang status HIV+ dan alasannya yang menurut saya cukup logis.

Tulisan Ayu bukan mengada-ada atau hanya membuat kliping dari sumber lain, tetapi pengalamannya langsung sebagai orang yang hidup dengan HIV dan bagaimana mengatasi keraguannya ketika ingin memberikan informasi mengenai keadannya tersebut.

Bagi Ayu, yang paling penting untuk tahu adalah pasangan. Jika kamu menikah atau berhubungan seksual secara aktif dengannya, maka kedua belah pihak harus mencari informasi yang mumpuni mengenai pecegahan infeksi virus pada orang lain. Semacam saling melindungi. Lalu Ayu memberi saran mengenai apa yang harus diperhitungkan ketika ingin terbuka di tempat kerja dan masyarakat sekitar. Intinya, perhitungkan antisipasi kamu jika da orang yang ternyata belum bisa menerima ODHA.

Saran dari GueTau, terbuka atau tidak terbuka, kamu wajib memantau kesehatanmu secara rutin di klinik yang kamu percaya. Masih menurut Ayu, hal ini akan memudahkan dokter untuk memberi pengobatan atau tindakan saat kamu sakit. Si dokter jadi tahu bahwa ada kondisi bahwa sistem ketahanan tubuhmu tidak sekuat orang kebanyakan, sehingga dia bisa menghindari risiko-risiko yang mungkin timbul.

Sahabat GueTau bisa membaca cerita lengkap dari Ayu di sini.

Kalau kamu punya cerita mengenai ODHA atau ingin curhat tentang kondisimu, jangan sungkan kirimkan ceritamu ke info@guetau.com atau justian@guetau.com ya!

related post

Semua yang Perlu Kamu Tahu Tentang Infeksi Menular Seksual

posted on 27/05/2017

Bagi perempuan dan laki-laki yang sudah aktif secara seksual, ada beberapa risiko yang perlu diwaspadai. Penyakit ini dapat ditularkan lewat

4 Hal yang Membuat Kamu Perlu Melakukan Tes dan Konseling HIV dengan Segera!

posted on 03/11/2016

Halo Sobat GueTau, gak terasa ya kita sudah memasuki bulan November! Kurang dari sebulan lagi, kita akan merayakan Hari AIDS Sedunia yang bi

Harapan Baru Penyembuhan HIV

posted on 04/10/2016

“Harapan akan terus ada. Teruslah bersemangat dan percaya.” Sebuah penemuan metode baru penyembuhan pasien dengan HIV mendekati

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *