Pacaran bukanlah sesuatu yang tabu bagi remaja Indonesia. Tren berpacaran remaja Indonesia, jika dilihat dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia dari tahun 2002 hingga 2012 semakin meningkat baik dialami oleh remaja perempuan maupun remaja laki-laki. Hal ini mengindikasikan usia pacaran yang semakin muda. Data remaja yang tidak pernah pacaran yakni 25,5% untuk perempuan dan 30,1% untuk laki-laki di tahun 2002-2003. Sedangkan di tahun 2012, angka tersebut berkurang menjadi 15,2% perempuan dan 14,8% laki-laki.
Tidak hanya tren berpacaran yang meningkat, pengalaman seksual pun semakin meningkat terutama pada remaja perempuan dan laki-laki tidak kawin usia 15-24 tahun. Berdasarkan data SDKI dari 2002-2012, tren perilaku hubungan seksual perempuan cenderung stagnan di angka < 1% di tahun 2002-2003 dan 0.9% di tahun 2012. Berbeda dengan laki-laki, persentase hubungan seksual naik dari 5% di 2002-2003 menjadi 8,3% di tahun 2012. Meskipun terkesan persentase yang kecil, namun jika dikuantifikasi menjadi angka nyata, jumlahnya cukup besar. Data inipun hanya berlandaskan kepada yang melapor saja. Fenomena dilapangan bisa saja memiliki angka lebih tinggi. Tren ini tentu akan mengkhawatirkan jika anak muda tidak dibekali informasi yang lengkap dan efektif seputar kesehatan reproduksi.
