Ada 3 Macam Kebahagiaan Loh!
“Pemahaman mengenai kebahagian dari sudut pandang filsafat: Hedonisme, Eudaimonia, dan Epicureanisme.” Pernah mendengar seseorang berkat
“Happiness may have different meanings for different people. But we can all agree that it means working to end conflict, poverty and other unfortunate conditions in which so many of our fellow human beings live.” Ban Ki-moon
Hari Kebahagiaan Internasional, 20 Maret 2014
Selamat merayakan Hari Kebahagiaan Internasional, Sahabat GueTau!
Mengapa Harus Bahagia?
Tanpa diragukan lagi, kita semua ingin hidup bahagia dan kita juga menginginkan orang-orang yang kita cintai ikut bahagia. Jadi kebahagiaan itu penting bagi kita semua pastinya. Namun, Sahabat GueTau, kebahagiaan adalah persoalan kompleks, yaitu kehidupan kita secara keseluruhan, termasuk perasaan sehari-hari tetapi juga kepuasan kita kepada kehidupan itu sendiri.
Banyak faktor yang mempengaruhi kebahagiaan. Mulai dari gen, pendidikan hingga keadaan internal, contohnya kesehatan, dan eksternal, seperti pekerjaan dan situasi keuangan. Tapi yang paling penting dan sangat menentukan adalah sikap batin kita juga. Intinya adalah bagaimana kita menemukan hubungan, nilai-nilai pribadi dan tujuan dalam hidup kita?
Lebih dalam lagi, kita akan menemukan banyak hal lain dalam hidup dan sifatnya tidak kalah penting. Beberapa di antaranya adalah kesehatan, kebebasan dan prestasi . Tetapi jika kita bertanya mengapa semuanya penting untuk kita, jawabannya hanya satu: semua itu membuat Sahabat GueTau merasa lebih baik atau lebih bisa menikmati hidup. Maka, kita bisa mengerti bahwa kebahagiaan terletak pada hal-hal penting bagi hidup kita.
Filosofi Kebahagiaan
Gagasan bahwa ‘kebahagiaan itu penting’ berasal dari Inggris pada masa modern. Pada pertengahan abad ke-18 , filsuf Skotlandia Frances Hutcheson adalah orang pertama yang menggambarkan jika komunitas masyarakat terbaik adalah yang memiliki “kebahagiaan terbesar dari jumlah terbesar “. Paham ini meluas ke tempat lain . Hal ini dipegang oleh banyak filsuf Prancis dari abad ke-18 dan juga oleh reformis Italia seperti Beccaria . Bahkan negarawan Amerika Serikat, Thomas Jefferson, menegaskan kalau “perawatan hidup dan kebahagiaan manusia adalah satu-satunya tujuan yang sah dari pemerintahan yang baik”.
Sahabat GueTau, filosofi kebahagiaan tersebut terus memiliki pengaruh besar sampai hari ini. Kebanyakan dari mereka yang mendukung paham ini menganggap kebahagiaan itu lebih penting untuk mengurangi penderitaan daripada meningkatkan kebahagiaan (meskipun keduanya diinginkan) .
Fakta tentang Kebahagiaan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kita perlu perubahan prioritas, baik secara sosial maupun sebagai individu. Kebahagiaan dan kepuasan datang dari hubungan sosial dibandingkan dengan kekayaan materi. Misalnya, rasa bahagia akan muncul dari membantu orang lain dibandingkan fokus pada diri sendiri saja. Dengan kata lain, kebahagiaan akan datang apabila kita memilih untuk bereaksi terhadap apa yang terjadi pada kita.
Atas dasar ini , kebahagiaan semua orang sama pentingnya . Sama dengan kebahagiaan semua orang yang hidup di masa sekarang atau pun generasi mendatang . Kebahagiaan akan datang jika Sahabat GueTau memiliki pertimbangan yang bijak. Jika kita dapat menyepakati hal ini maka kita satu langkah lebih dekat untuk mencapai masyarakat yang lebih bahagia .
Bagaimana menurut Sahabat GueTau? Kebanyakan orang berpikir bahwa jika mereka menjadi sukses, maka mereka akan senang. Tapi penemuan terbaru dalam bidang psikologi menunjukkan bahwa formula ini berlaku sebaliknya. Ketika kita positif, otak kita lebih termotivasi, terlibat, kreatif, energik, ulet, dan produktif. Semoga informasi yang diberikan menambah wawasan Sahabat GueTau semua ya. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, Sahabat GueTau bisa mengirimkan e-mail ke [email protected].
Referensi :
http://www.actionforhappiness.org/why-happiness