Di Antara Dua Herpes: Jangan Sampai Salah, Ya!

posted on 09/06/2017

Jenny Liz Rome for Avenue Magazine (2014)

Sebagian besar masyarakat mungkin masih belum begitu familiar dengan penyakit herpes, atau mungkin hanya beberapa yang membicarakannya, tapi belum begitu mengetahui secara detail mengenai penyakit ini.

Herpes memang tidak termasuk ke dalam daftar penyakit di dunia yang harus dilaporkan secara rutin. Akan tetapi, hal ini jelas berbeda pada negara berkembang. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa negara berkembang lebih rentan terjangkit penyakit ini, ketimbang negara maju.

Penyakit herpes sendiri disebabkan oleh virus herpes yang terdiri dari delapan macam, tapi hanya dua yang paling sering diteliti, yaitu herpes simplex dan herpes zoster. Lantas apa yang membedakan kedua jenis herpes ini ya? Hmm, Sahabat GueTau perlu tahu nih!

Herpes Zoster

Herpes zoster adalah penyakit kulit yang lebih dikenal dengan sebutan cacar api (cacar ular). Penyebab penyakit ini adalah virus yang serupa dengan cacar air sehingga orang yang pernah mengalami cacar air berisiko terkena herpes zoster di masa mendatang. Risiko pun akan semakin meningkat saat Sahabat GueTau memasuki usia lansia. Pada umumnya, herpes jenis ini menyerang ketika sistem imun sedang lemah. Jadi, jaga kesehatan ya!

Baca juga: FAQ IMS dan HIV

Gejala Herpes Zoster

Gejala penyakit ini biasanya diawali dengan timbulnya perasaan tidak enak badan pada dahi ataupun kepala kanan seperti migrain kira-kira 1 sampai 5 hari yang diikuti rasa nyeri dan semakin lama semakin sakit.

Namun terkadang, keberadaan virus ini tidak bisa diprediksi. Penanganannya sering kali baru dilakukan saat munculnya bintik gelembung merah yang berisi cairan. Penderita akan terlihat seperti terkena cacar air. Pola bintik-bintik yang timbul berkumpul pada satu bagian tubuh (biasanya lipatan sendi). Bedanya, penularan herpes zoster terjadi apabila mengalami kontak secara langsung dengan kulit yang terinfeksi.

Dampak Herpes Zoster

Ada penelitian yang dilakukan pada tahun 2010 bahwa penanganan herpes zoster yang terlambat akan berdampak pada kualitas hidup seseorang, yaitu:

  • Depresi, gelisah, kesulitan untuk berkonsentrasi serta rentan ketakutan
  • Mudah lelah, kesulitan tidur dan mengalami penurunan berat badan
  • Menarik diri dari lingkungan
  • Mengalami kesulitan dalam beraktivitas, seperti berpakaian, makan, mandi dan lainnya

Hal ini lantaran penanganan herpes zoster yang terlambat akan berdampak pada komplikasi bagian tubuh lain, di antaranya mata, sistem saraf, hidung, telinga, tenggorokan hingga bagian antara dada dan panggul. Herpes zoster bisa dicegah dengan sejumlah tindakan, misalnya pemberian vaksin dan pemakaian asiklovir.

Herpes Simpleks

Berbeda dengan herpes zoster, herpes simpleks atau herpes genital adalah penyakit yang menyerang kelamin. Penyakit ini ditandai dengan bintik-bintik banyak berkelompok (seperti anggur) yang berisi air dan terasa sangat nyeri pada kemaluan. Bintil-bintil tersebut akan meninggalkan luka saat kering dan akan hilang dengan sendirinya seetelah pecah, sekitar 2 hari sampai 3 minggu lamanya. Tak hanya menjangkit area di sekitar penis atau vaginamu, bintil-bintil tersebut juga bisa muncul di sekitar mulut dan anus.

Sama seperti herpes zoster, aktivitas virus dapat ditekan, tetapu virusnya akan terus mengendap dalam tubuh.

Baca juga: #TanyaGueTau Vol. 2: Kondom!

Dampak Herpes Simplex

Salah satu medium penyebaran virus herpes simplex adalah melalui hubungan seksual. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan kondom saat berhubungan seksual, dan pastikan kamu dan pasanganmu terbebas dari virus ini.

Penanganan Herpes Simplex

Penanganan Herpes Simplex kurang lebih sama dengan penanganan Herpes Zoster, yakni dengan antibiotik seperti asiklovir. Ada juga tips lainnya yakni dengan membersihkan luka herpes dan mengoleskan krim penghilang rasa sakit pada daerah yang terkena herpes.

Oleh Dewi Maharani

related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *