Imunisasi untuk Remaja: Penting tapi Terabaikan

posted on 18/04/2015

vaksin1

“Meski imunisasi untuk remaja tidak diberikan secara reguler dan gratis di sekolah atau puskesmas, seperti untuk anak-anak dan bayi, tapi para dokter di rumah sakit atau praktik pribadi, bisa menyediakan layanan imunisasi ini. Jadi, mari melakukan imunisasi dan segera mendapatkan berbagai manfaat untuk menjadi lebih sehat.  “

 

Tidak banyak orang tahu bahwa imunisasi tidak hanya penting diberikan kepada bayi atau anak-anak. Remaja, yang merupakan masa transisi dari kanak-kanak ke dewasa, juga membutuhkan imunisasi. Karena imunisasi yang dulu pernah didapat, tidak berlaku seumur hidup. Sehingga penting bagi remaja untuk mendapatkan imunisasi agar dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan terhindar dari berbagai penyakit serius yang disebabkan oleh virus, bakteri, ataupun parasit.

Lalu, apa saja imunisasi yang bisa diberikan untuk remaja? Dan manfaat apa yang bisa diperoleh? Yuk, kita lihat!

  1. Vaksin Tetanus and Diphtheria Toxoids (Td) dan Tetanus and Diphtheria Toxoids Acellular Pertussis (Tdap)

Vaksin ini melindungi diri dari kuman yang menyebabkan penyakit tetanus, difteria dan pertussis (batuk rejan). Bagi remaja perempuan, vaksin ini sangat penting sebagai persiapan kehamilan dan melahirkan. Menurut UNICEF, pemberian 2 dosis vaksin ini bisa melindungi selama 3 tahun, tapi dengan 5 dosis, seseorang bisa terlindungi selama 30 tahun.

 

  1. Vaksin Influenza

Meski sering dianggap enteng, penyakit influenza bisa menggangu aktivitas sehari-hari loh. Dan, penyakit ini juga bisa menyebabkan radang paru-paru serta menurunkan sistem imun pada tubuh sehingga penderitanya mudah terkena penyakit lain. Oleh karenanya, penting bagi Sahabat GueTau untuk mendapatkan vaksin ini. Cukup dengan imunisasi rutin setahun sekali, maka menurunkan resiko terkena berbagai tipe influenza, seperti H1N1 dan H3N2, hingga 50-95%.

 

  1. Vaksin Human Papillomavirus (HPV)

Virus HPV merupakan penyebab utama penyakit yang menyerang organ reproduksi, yakni tipe 16 dan 18 yang menyebabkan kanker serviks dan tipe 6 dan 11 yang menyebabkan kutil genital. Ada 2 jenis vaksin HPV yang digunakan untuk kedua tipe tersebut. Yang pertama adalah vaksin bivalen, dan selanjutnya adalah vaksin quadrivalen. Dan, dengan pemberian vaksin ini, maka dapat menurunkan resiko perempuan menderita kanker serviks sebesar 96-100%.

 

  1. Vaksin Meningitis atau Meningococcal Conjugate Vaccine (MCV)

Pernahkah Sahabat GueTau mendengar penyakit meningitis? Yups, ini merupakan penyakit yang disebut-sebut diderita oleh Almarhum Olga Syahputra. Penyakit yang bernama lain meningokoksemia ini, disebabkan oleh infeksi meningokok .

Sebetulnya, di Indonesia, vaksin ini tidak lazim diberikan pada masyarakat umum. Dan hanya diberikan pada orang-orang yang akan pergi ke daerah epidemik penyakit ini, seperti jamaah haji dan umrah. Adapun untuk usia yang bisa mendapatkan vaksin ini adalah 11-18 tahun, dan bisa bertahan hingga 10 tahun.

 

  1. Vaksin Hepatitis A (HepA) dan Hepatitis B (HepB)

Hepatitis A bisa dicegah dengan pemberian vaksin HepA, yang bisa dimulai sejak anak usia 2 tahun. Dan, imunitas yang dihasilkannya, bisa bertahan hingga 20 tahun. Sementara untuk vaksin HepB, bisa menurunkan resiko menderita Hepatitis B hingga 90-95%. Lebih lanjut, imunitasnya pun bertahan selama 12 tahun.

 

  1. Vaksin Polio atau Inactivated Poliovirus Vaccine (IPV)

Selain diberikan kepada anak-anak, vaksin polio juga bisa diberikan kepada remaja loh. Vaksin ini  merupakan salah satu jenis vaksin lanjutan atau booster.

 

  1. Vaksin Measles, Mumps, and Rubella (MMR)

Pemberian vaksin ini penting, khususnya untuk perempuan di usia subur, karena komponen rubella di dalam penyakit campak dapat membuat anak yang dikandungnya nanti mengalami berbagai gangguan perkembangan, seperti autisme, down syndrome, dan sebagainya.

 

  1. Vaksin Catch-up dan Pneumococcal Polysaccharide (PPSV)

Kedua vaksin ini diperuntukkan bagi remaja tertentu. Vaksin Catch-up diberikan pada remaja yang belum pernah mendapatkan imunisasi lengkap sebelumnya. Sementara PPSV diberikan kepada remaja dengan kondisi medis tertentu, seperti seseorang dengan implant cochlear atau alat pendengar tambahan.

 

Meski imunisasi untuk remaja tidak diberikan secara reguler dan gratis di sekolah atau puskesmas seperti untuk anak-anak dan bayi, tapi para dokter di rumah sakit atau praktik pribadi, bisa menyediakan layanan imunisasi ini. Jadi, mari melakukan imunisasi dan segera mendapatkan berbagai manfaat untuk menjadi lebih sehat. Dan, buat Sahabat GueTau yang ingin tahu lebih banyak tentang imunisasi pada remaja, silahkan, kirimkan pertanyaan ke info@guetau.com.

 

Ditulis oleh Fatimah

 

Referensi

  1. http://idai.or.id/public-articles/seputar-kesehatan-anak/imunisasi-pada-remaja.html
  2. http://dokterindonesiaonline.com/2012/05/18/jadwal-lengkap-imunisasi-remaja/
  3. http://www.unicef.org/indonesia/id/reallives_12769.html
  4. http://buletinkesehatan.com/imunisasi-pada-remaja/

 

related post

4 Hal yang Membuat Kamu Perlu Melakukan Tes dan Konseling HIV dengan Segera!

posted on 03/11/2016

Halo Sobat GueTau, gak terasa ya kita sudah memasuki bulan November! Kurang dari sebulan lagi, kita akan merayakan Hari AIDS Sedunia yang bi

6 Tips Bersih-Bersih Buat Cowok

posted on 14/12/2015

Sumber “Menurut suatu studi yang melibatkan para mahasiswa di Turki, hanya 47,6% dari mereka yang mengganti celana dalamnya setiap hari.

Aborsi Ilegal: Apa Saja Risikonya?

posted on 10/11/2015

Source “Jumlah kasus aborsi di Indonesia setiap tahun mencapai 2,3 juta, 30 persen di antaranya dilakukan oleh remaja.” Berdasarkan kuti

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *