Remaja Keren Ini Berhasil ‘Bebas’ dari Pernikahan Dini, dan Kini Memperjuangkan Hal yang Sama untuk Perempuan Lainnya

posted on 03/06/2017

Gadis yang berasal dari Jawa Tengah itu bernama Sanita. Saat ia berumur 13 tahun, ia dipaksa menikah oleh orang tuanya dengan alasan mengurangi beban ekonomi keluarga. Sanita tak setuju dengan usul tersebut karena ia merasa masih sangat muda.

Baca juga: Bicara Tentang Pernikahan Anak

Dengan perdebatan sengit, Sanita berhasil meyakinkan orang tuanya agar membatalkan pernikahan dini tersebut dengan janji bahwa ia akan membayar semua biaya hidup dan pendidikan yang disebutnya sebagai ‘investasi’ kepada orang tuanya apabila ia sudah dewasa. Ayah dan ibu Sanita setuju.

Gagasan Sanita untuk Anak Perempuan

Perjalanan hidup Sanita tidak berhenti sampai di situ. Ia merasa perlu melakukan sesuatu untuk teman-temannya yang juga ‘terpaksa’ harus mengikuti ide menikah di usia belia. Sanita melakukan berbagai cara untuk mengungkapkan pendapatnya mengenai pemberantasan pernikahan dini.

Baca juga: Maraknya Pernikahan Dini di Indonesia

Menurutnya, perempuan harus menempuh jalur pendidikan tinggi dan diimbangi dengan keterampilan. Keterampilan tersebut dapat didapat dengan pelatihan-pelatihan tertentu. Selain itu, pola pikir masyarakat perlu diubah agar tidak ada lagi praktik pernikahan dini.

Berkampanye untuk Keadilan Bagi Perempuan

Berangkat dari gagasannya, Sanita kini menjadi Vice President of Youth Coalition for Girls in Indonesia. Ia bersama timnya kini menjalankan kampanye #BecauseIAmAGirl, sebuah kampanye yang didukung oleh Plan International untuk mengubah relasi kuasa sehingga anak perempuan dimanapun dapat belajar, memimpin, memutuskan, dan berkembang.

Dilansir dari laman Huffington Post, Sanita mengajak kita untuk mencari solusi dari permasalahan pernikahan dini. Baginya, tidak boleh ada perempuan yang putus sekolah dan menikah pada usia 13 tahun sepertinya.

Oleh GueTau

related post

Maraknya Pernikahan Dini di Indonesia

posted on 22/11/2015

Sumber “Indonesia menempati urutan ke-37 dunia, dan peringkat 2 di Asia dalam prosentase pernikahan dini dan kehamilan pada remaja.” Dal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *