Antara Inovasi dan Diskriminasi: Gambaran Akses Layanan Kesehatan oleh Remaja Termarjinalisasi

posted on 13/09/2014

Remaja Komunitas

Antara Inovasi dan Diskriminasi

Berbagai macam masalah yang dihadapi oleh remaja saat ini, namun remaja malah menjadi sosok yang sering kali lebih disudutkan.  Memunculkan banyak trobosan dan inovasi dalam sebuah solusi pemecahan masalah yang dihadapi oleh remaja saat ini sangat diperlukan, terutama sebagai solusi jangka panjang. Perlu dipikirkan secara baik dan matang untuk tidak mendapatkan penyelesaian yang hanya bersifat sementara.

Tetapi lagi-lagi itu hanya sebuah kiasan yang mungkin sangat jauh dari yang kita semua bayangkan. Inovasi yang dibuat ternyata hanyalah sebuah kepentingan sesaat saja yang digunakan untuk menarik materi sebanyak-banyaknya tanpa memiliki rasa peduli dengan meraka yang masih termarjinalkan.

Sebagai salah satu contoh, masih banyak dari kalangan teman-teman komunitas yang masih sering kali mendapatkan diskriminasi ketika berkunjung ke klinik untuk mendapatkan pelayanan kesehatan ataupun hanya sekedar mendapatkan informasi terkait masalah kesehatan reproduksi dan seksualitas. Selain itu, sering kali juga remaja menjadi salah satu dari korban akibat akses layanan kesehatan kita yang bisa dibilang cukup buruk. Secara kasat mata mungkin terlihat banyak berbagai inovasi dan gagasan yang telah dibuat untuk akses layanan kesehatan yang memadai dan nyaman untuk setiap pengunjung baik itu remaja biasa maupun mereka remaja yang termarjinalkan.

 

Kenapa Remaja Enggan Berkunjung ke Layanan Kesehatan?

Banyak faktor yang akhirnya mempengaruhi remaja malas datang ke tempat-tempat layanan kesehatan ataupun juga hanya sekedar berkunjung di pusat-pusat layanan informasi remaja. Hal tersebut bukan lantas tanpa sebab dan akibat, bukan pula tanpa suatu alasan yang akhirnya membuat remaja tersebut merasa akhirnya tidak menganggap masalah kesehatanya tersebut penting untuk dibicarakan.

Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi kenapa akhirnya remaja tidak mau dan enggan untuk mengakses layanan kesehatan yang ada saat ini, antara lain:

1.            Masih banyak petugas layanan kesehatan yang mendiskriminasi atas pilihan yang sudah dipilih oleh remaja tersebut dan berusaha mengusik masalah pribadi dan masa lalu remaja tersebut,bersikap menggurui seakan pilihan remaja tersebut adalah salah.

2.            Beberapa orang dari pemerintahan yang masih menganggap tabu mengenai pendidikan seksual dan reproduksi remaja, yang berujung pada kurangnya sistem layanan yang ramah remaja (youth friendly service).

3.            Seringnya pemberian label pada beberapa kalangan remaja, misalnya remaja jalanan, punk, dan dari beberapa remaja komunitas lainnya, tak terkecuali teman-teman remaja difabel sekalipun.Kemudian, dari label tersebut, timbul anggapan jika mereka tidak akan mampu membayar biaya layanan kesehatan tersebut dikarenakan dengan latar belakang mereka yang berbeda dengan remaja pada umumnya yang terbilang mampu.

4.            Kurangnya minat dari para petugas kesehatan yang masih terbilang muda, untuk lebih peduli terhadap mereka teman-teman remaja yang termarjinal, dalam memberikan layanan kesehatan, terutama permasalahan yang muncul dari adanya gangguan kesehatan mental remaja tersebut.

 

Layanan Kesehatan yang Ramah Remaja

Remaja Komunitas2

Memiliki layanan kesehatan yang begitu sangat memadai itulah cita-cita kita bersama-sama.Bukan hanya dari satu sisi saja tetapi adalah bentuk keinginan yang satu padu. Tidak saling menyalahkan dan mau untuk bersama-sama duduk dan memikirkan sebuah solusi untuk adanya layanan kesehatan yang begitu sangat ramah remaja, itulah saat ini yang begitu sangat penting dan butuh segera direalisasikan bersama.

Saat ini, mungkin sudah begitu banyak dan bermacam-macam pula dari inovasi layanan-layanan kesehatan yang dimaksudkan untuk sebuah terobosan agar remaja tersebut mau untuk mengakses layanan-layanan kesehatan yang sudah ada. Beberapa hal penting yang harus menjadi catatan agar layanan kesehatan kita menjadi pusat rujukan dan informasi buat remaja dengan segala macam kondisi serta latarbelakang mereka yang berbeda, antara lain adalah:

1.            Adanya pelatihan bagi para petugas layanan kesehatan dengan standar layanan ramah remaja yang komprehensif.

2.            Memiliki komitmen tinggi dalam mengemban tugas menjadi seorang petugas layanan kesehatan remaja.

3.            Selalu kreatif, dan juga bisa menjadi inspirator yang inspiratif buat semua remaja tanpa ada sebuah pembeda.

 

Nah, demikian informasi yang dapat dibagikan terkait dengan layanan kesehatan yang dibutuhkan oleh remaja. Nah yang pasti, mulailah dari sekarang dan mulai dari diri Sahabat GueTau sendiri, mulailah untuk turut peduli terhadap kondisi kesehatanmu secara pribadi, karena dengan itu kalian akan bisa ikut merasakan apa yang dirasakan oleh teman-teman remaja kalian yang masih termarjinalkan tersebut.

UntukSahabat GueTau yang punya pertanyaan, saran dan juga kritik lebih lanjut bisa mengirimkan e-mail ke info@Guetau.com.

 

Ditulis oleh Itas

 

Refrensi:

Hasil Outreach dari petugas Layanan dan CO.Komunitas SeBAYA PKBI Jatim.

related post

4 Hal yang Membuat Kamu Perlu Melakukan Tes dan Konseling HIV dengan Segera!

posted on 03/11/2016

Halo Sobat GueTau, gak terasa ya kita sudah memasuki bulan November! Kurang dari sebulan lagi, kita akan merayakan Hari AIDS Sedunia yang bi

Puskesmas Mekarwangi: Pelayanan Kesehatan Ramah Remaja Kota Bogor

posted on 25/03/2016

“Kini, Sahabat GueTau tak perlu takut lagi untuk ke puskesmas!” Masa-masa transisi menjadi seorang remaja bukanlah masa yang mud

Aborsi Ilegal: Apa Saja Risikonya?

posted on 10/11/2015

Source “Jumlah kasus aborsi di Indonesia setiap tahun mencapai 2,3 juta, 30 persen di antaranya dilakukan oleh remaja.” Berdasarkan kuti

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *