Bahas Tuntas Mitos-mitos Seputar Kondom

posted on 13/10/2012

Fakta bahwa kondom memberkan kita perlindungan dari kehamilan dan infeksi menular seksual serta hubungan seksual yang menyenangkan. Jika digunakan secara benar dan konsisten menggunakan kondom saat berhubungan seksual, kondom sangat efektif mencegh beragaman infeksi menular seksual, termasuk HIV saat melakukan hubungan seksual vaginal, oral (melalui mulut) atau anal (anus). Selain itu kondom juga terbukti 98% efektif mencegah kehamilan yang tidak direncanakan.

Untuk itu sangat penting bagi remaja untuk mengetahui informasi yang benar tentang kondom dan memecahkan mitos-mitos yang ada tentang kondom. Yuk kita bahas tuntas mitos-mitos tersebut!

 

MITOS #1: Kamu baru bisa membeli kondom setelah menikah dan kondom itu mahal

Memang berdasarkan Undang-undang kesehatan No.36 tahun 2009, seseorang yang belum menikah tidak dapat mengakses kontrasepsi. Namun kenyataanya di kota-kota di Indonesia kamu dapat membeli kondom di toko-toko swalayan. Walaupun mungkin saja karyawan toko tersebut akan mengerutkan alisnya atau bertanya yang macam-macam kepadamu, tapi dia sebenarnya tidak akan melarang kamu untuk membeli kondom. Dan dia seharusnya tidak boleh menghalangi kamu untuk melindungi dirimu dan pacarmu/pasanganmu. Selain itu kamu juga bisa mendapatkan kondom dari klinik-klinik swasta, apotek, toko-toko pinggir jalan, atau melalui internet. Umumnya satu pak kondom berisi 10 buah berharga Rp 15.000 atau bahkan gratis atau lebih murah jika kamu datang ke klinik Persatuan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI).

 

 

MITOS #2: Kondom tidak sepenuhnya melindungi dari infeksi menular seksual (IMS)

SALAH: Kondom sepenuhnya melindungi kamu dari infeksi menular seksual, seperti Gonore, Klamidia, Sifilis dan Trkimononiasis dan beberapa IMS lainnya yang ditularkan melalui pertukaran cairan kelamin. Advocates for Youth melaporkan bahwa kondom efektif mencegah penularan HIV dari seseorang yang terinfeksi HIV kepada pasangannya yang tidak terinfeksi HIV. Hal ini karena penggunaan kondom yang benar dan konsisten setiap melakukan hubungan seksual mencegah terjadinya penularan HIV. ‘

Namun demikian, kondom tidak melindugi kita dari IMS seperti Herpes dan HPV yang ditularkan melalui sentuhan kulit ke kulit. Hal ini karena kondom hanya menutupi penis. Namun kalian setuju kan untuk melindungi diri daripada tidak sama sekali.

 

MITOS #3: Pakai dua kondom lebih efektif daripada satu

SALAH: Mitos banyak sekali dipercaya oleh masyarakat, bahwa “dua lebih baik daripada satu”. Namun tidak demikian dalam hal pemakaian kondom, karena saat digunakan dua kondom secara bersamaan akan menimbulkan gesekan yang membuat kondom robek.

 

MITOS #4: Pakai kondom tidak nyaman dan mengurangi kenimatan seksual

SALAH: Seperti pepatah lama ya, “Kenikmatan yang Anda mau. Perlindungan yang Anda percaya.” Memang banyak sih yang menyarakan untuk tidak pakai kondom karena mengurangi kenikmatan seksual, namun hal tersebut tidak benar loh. Lebih tidak nikmat lagi jika akibatnya kalian mengalami kehamilan tidak direncanakan atau terinfeksi IMS setelah melakukan hubungan seksual pertama kali. Selain itu kan saat ini kondom sudah memiliki banyak variasi warna dan rasa yang dapat meningkatkan kenikmatan seksual. Tambahan lagi, kondom dapat memperlama tegangnya penis sebelum akhirnya ejakulasi.

 

MITOS #5: Saya alergi terhadap lateks (karet); jadi saya tidak pakai kondom

SALAH: Kondom terbuat dari lateks ataupun poliuretan. Jadi orang yang alergi terhadap lateks bisa menggunakan kondo poliuretan yang sama efektifnya. Misalnya, produk Durex Avani merupakan jenis kondom pertama yang tidak terbuat dari lateks dan terbukti dua kali lebih kuat dari lateks.

Kesimpulannya kondom itu efektif! Yang penting perhatikan tanggal kadaluarsa dan gunakan kondom secara benar. Maka kamu akan merasakan kenikmatan seksual tanpa harus khawatir risiko  kehamilan tidak diinginkan atau infeksi menular seksual.

Sumber referensi:

Salazar, D (2010). Breaking Down Condom Myths. http://www.sexetc.org/story/birth_control/2230

kondom