“Eh Cuy, ngerokok yuk?”
“Gak ah.”
“Ah payah lo. Gak gaul.”
Ngerokok = Gaul ??
Ya, G.A.U.L alias Gak Ada Untungnya Lagi.
Cuplikan percakapan di atas mungkin pernah dialami oleh segelintir anak muda atau mungkin kamu juga pernah punya pengalaman seperti di atas. Merokok bukan lagi kebiasaan yang diidentikan dengan maskulinitas atau pria, tetapi sudah menjangkau kaum hawa. Kini, rokok telah menjadi tren dan gaya hidup di segala kalangan, termasuk anak muda.
Rokok adalah gulungan tembakau yang disalut dengan daun nipah. Perilaku merokok itu sendiri berarti melakukan kegiatan atau aktivitas menghisap, sedangkan perokok adalah orang yang suka merokok. Jadi, yang namanya merokok itu tidak harus menjadi perokok atau mengonsumsinya secara langsung, tapi hanya dengan menghisapnya tanpa disengaja pun termasuk perilaku merokok. Nah, maka dari itu, jenis perokok itu ada dua: perokok aktif dan perokok pasif. Perokok aktif adalah orang yang merokok, sedangkan perokok pasif adalah orang yang menghisap asap rokok, tanpa perilaku merokok secara aktif.
Hasil penelitian yang dilakukan di Jakarta menunjukkan bahwa 64,8% pria dan 9,8% perempuan berusia di atas 13 tahun adalah perokok. Bahkan, pada kelompok remaja, 49% pelajar pria dan 8,8% pelajar perempuan di Jakarta telah merokok.
Nah lho, ternyata rokok begitu fenomenal yah? Terus, apa masalahnya?
Masalahnya adalah zat-zat yang terkandung di dalam rokok itu sangat amat berbahaya bagi kesehatan manusia yang tentunya bukan hanya berdampak negatif pada kesehatan si perokok aktif, tapi juga orang yang menghisap asap rokok, yaitu perokok pasif. Bahkan, dampak yang ditimbulkan 3 kali lipat lebih besar bahayanya pada perokok pasif dibandingkan perokok aktif. Setiap satu batang rokok yang dinyalakan akan mengeluarkan lebih dari 4000 bahan kimia beracun yang berbahaya. Di antara ribuan kandungannya, antara lain termasuk acetone (bahan peluntur cat kuku), naftalene (bahan kapur barus), arsen, tar (bahan karsinogen penyebab kanker), methanol (bahan bakar roket), potassium nitrate (bahan baku pembuatan bom dan pupuk), polonium-201 (bahan radioktif), ammonia (bahan pencuci lantai), dan banyak lagi.
Ada 3 zat utama yang paling berbahaya pada rokok: tar, nikotin, dan karbonmonooksida. Tar hanya dihasilkan jika rokok dibakar. Tar menyebabkan jalan nafas terangsang dan jika tertimbun di saluran napas, akan menimbulkan batuk-batuk, sesak nafas, kanker jalan nafas, lidah atau bibir. Karbonmonoksida menyebabkan penurunan jumlah oksigen yang dapat diikat oleh hemoglobin, karena daya ikat zat ini terhadap hemoglobin tiga kali lipat lebih kuat ketimbang oksigen. Hemoglobin adalah protein dalam darah yang berperan mengikat oksigen untuk nantinya diangkut ke seluruh tubuh melalui sel darah merah. Nah, kalau oksigen yang diangkut sedikit atau bahkan nggak ada, kebayang dong sel otak dan tubh kita nggak dapat asupan oksigen yang cukup. Orang tersebut bisa pingsan dan berujung pada kematian. Orang yang sekali merokok akan berakibat kecanduan. Zat yang menimbulkan adiksi atau kecanduan ini adalah zat nikotin. Selain menyebabkan adiksi, nikotin juga menimbulkan efek relaksasi. Inilah sebabnya kenapa banyak yang merokok karena alasan stres atau kesenangan semata.
Dampak Merokok
Nah, ini nih dampak-dampak merokok bagi perokok aktif maupun pasif, baik terhadap kesehatan maupun kehidupan sosial:
Jadi, masih ngerasa gaul kalau merokok? 😀
___
Ditulis oleh: Nikita Dewayani, Kontributor Guetaau[dot]com
