#1PosUntukTubuh: Caramu Berdamai Dengan Diri Sendiri
“Sebarkan pesan tentang dirimu yang sudah berdamai dengan tubuhmu sendiri.” Sahabat GueTau, apakah masih ingat kalau GueTau pern
Halo, Sahabat GueTau! Mungkin selama ini kita menganggap masalah citra tubuh hanya menjadi masalahnya para perempuan. Eits, ternyata tidak juga! Dari hasil penelitian terkini, ternyata laki-laki juga merasakan hal yang sama lho.
Menurut hasil riset oleh Raymond Lemberg, seorang psikologis dari Arizona, Amerika Serikat, 1 dari 4 masalah makan terjadi pada laki-laki. Menarik ya. Hasil penelitian ini seperti mematahkan stereotip masalah makan yang identik dengan perempuan.
Bagaimana sih laki-laki memandang citra tubuhnya?
Saat masih kecil, kebanyakan anak laki-laki bermain dengan mainan karakter pahlawan super. Beranjak remaja, anak laki-laki semakin sering terekspos dengan citra tubuh yang dianggap ideal oleh media, seperti, para model dalam halaman depan majalah kesehatan, aktor-aktor film laga, dan model pada video musik kegemarannya.
Bentuk tubuh laki-laki ideal yang kerap ditunjukkan oleh media adalah bentuk tubuh sangat kekar namun tidak realistis. Berbeda dengan perempuan, laki-laki tidak ingin menjadi lebih kurus, mereka justru ingin nenambah berat badan mereka dengan membesarkan otot.
Semakin sering aja kan kita lihat teman-teman kita mengunggah foto mereka di gym? Apa kamu juga sudah mulai nge-gym juga nih? Sebuah studi terbaru di Amerika Serikat yang diterbitkan pada jurnal Pediatrics menunjukkan bahwa 40% anak laki-laki di sekolah menengah melakukan olahraga secara rutin dan 90% dari mereka memang bertujuan untuk membesarkan otot. Wow!
Berotot memang sering dikaitkan dengan tubuh yang sehat. Tapi, coba tanyakan pada dirimu sendiri sebenarnya apa sih motivasimu? Bagus banget kalau kamu mulai berolahraga untuk menjaga kesehatanmu. Tapi kalau itu dilakukan hanya untuk mengikuti tuntutan media akan bentuk tubuh yang maskulin, sebaiknya pikir-pikir lagi deh. Jangan sampai kamu melakukan olahraga berlebihan, bahkan menggunakan obat-obatan berbahaya seperti steroid agar berotot, tapi tujuannya hanya untuk memenuhi egomu saja. Bukannya memperoleh tubuh sehat, kamu malah berisiko terkena berbagai gangguan kesehatan ke depannya.
Berolahraga untuk mendapatkan tubuh atletis dengan cara yang berlebihan sangat berisiko besar untuk kesehatan dan bisa jadi menjadi ke titik awal timbulnya gangguan kesehatan. Seorang ahli dari University of Queensland, Scott Griffiths, mengatakan istilah penyakit tersebut bernama dismorfia.
Laki-laki dengan dismorfia selalu merasa tidak pernah puas dengan bentuk tubuhnya yang sudah berotot dan terus terobsesi agar memperoleh bentuk tubuh yang lebih berotot. Hal ini membuatnya melakukan latihan terus menerus tanpa batas dan akhirnya menyebabkan gangguan kesehatan baik secara fisik dan juga mental. Hasil penelitian oleh Christine Morgan, CEO Yayasan Butterfly, menunjukkan setengah dari laki-laki dengan dismorfia akan mencoba bunuh diri saat mereka merasa gagal.
Sebenarnya apa iya laki-laki itu harus berotot?
Tidak juga. Bentuk tubuh tiap orang kan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya ada faktor genetik. Jadi, bukan salahmu jika saat beranjak dewasa tubuhmu tidaklah seperti para model atau aktor yang kerap tampil di media. Daripada terobsesi dengan bentuk tubuh “ideal”, lebih baik jika kamu mulai menekuni olahraga yang sesuai dengan minatmu seperti misalnya baseball, tenis, panjat tebing, renang, dan sebagainya. Tidak jago pun tidak masalah, yang penting fun dan tetap menyehatkan!
Selain itu, jangan lupa untuk jaga gaya hidup juga ya. Jika kamu merokok atau mengonsumsi alkohol, mulai sekarang kurangi yuk! Jangan tidur terlalu larut malam juga ya.
Nah, jadi bentuk tubuhmu itu bukanlah tolok ukur sebagai seorang laki-laki ya. Kamu tetaplah hebat dengan caramu sendiri. Punya pertanyaan? Langsung saja kirimkan email ke info@guetau.com ya!
Oleh Helmi Akbar
Referensi:
1. http://kidshealth.org/en/teens/male-bodyimage.htm
2. http://www.huffingtonpost.com/
3. http://www.telegraph.co.uk/
4. https://www.psychologytoday.com
