Ini Dia Kenapa Ledekan Bentuk Tubuh Tidaklah Lucu!

posted on 26/04/2016

    “sebuah analisis oleh Centre for Advancing Health juga menunjukkan bahwa murid sekolah menengah yang kerap dianggap kelebihan berat badan oleh temannya cenderung lebih mudah mengalami depresi, bahkan mencoba bunuh diri.“

“Itu badan apa lidi kok kurus banget?”

“Pegangan ya awas terbang ketiup angin!”

“Awas, ada si tronton mau lewat!”

“Badan lo makan tempat banget sih!”

Apakah kamu pernah menggunakan candaan seperti itu, Sahabat GueTau? Atau malah pernah mendapat perlakuan seperti itu? Kalau ya, itu namanya body-shaming alias meledek bentuk tubuh seseorang! Kedengarannya memang sederhana, tapi sepertinya kita perlu tahu dampaknya.

Tahukah kamu apa itu body-shaming? Sederhananya, body-shaming adalah memberikan komentar negatif terhadap tubuh orang lain. Mungkin selama ini kamu menganggap mengomentari tubuh orang lain sebagai sesuatu yang sepele karena hanya sebatas bercanda. Tapi jangan salah, ketika kamu mengomentari tubuh orang lain, komentar itu akan selalu terngiang di pikiran mereka. Mungkin menurutmu mereka bisa memakluminya, tapi tahukah kamu perkataanmu itu bisa saja membuat mereka membenci tubuhnya sendiri?

Loh bukannya bagus agar menjadi motivasi untuk mereka?

Salah besar! Dengan dikomentari seperti itu, justru mereka akan semakin terpuruk. Mengomentari tubuh orang lain hanya akan melukai perasaan dan juga menurunkan rasa percaya diri mereka.

Berdasarkan sebuah studi yang diterbitkan di jurnal berjudul Obesity, body-shaming justru membuat orang-orang yang didiskriminasi karena berat badannya menjadi lebih banyak makan dan bertambah berat badannya. Nah loh!

Sebuah studi lain oleh Health and Social Care Information Centre pada tahun 2011 menunjukkan bahwa di Inggris ada lebih dari 6.500 remaja yang menderita masalah makan seperti anoreksia. Masalah makan ini timbul akibat mereka takut menjadi gemuk. Selain itu, sebuah analisis oleh Centre for Advancing Health juga menunjukkan bahwa murid sekolah menengah yang kerap dianggap kelebihan berat badan oleh temannya cenderung lebih mudah mengalami depresi, bahkan mencoba bunuh diri.

Tubuh yang terlalu gemuk atau kurus memang bisa menjadi masalah, namun masalah ini lebih kepada masalah kesehatan seseorang, bukan tentang bagaimana penampilan orang tersebut. Tapi apa betul berat tubuh bisa mempengaruhi kesehatan? Kondisi kesehatan seseorang tidak hanya dilihat dari berat badan saja, lho!

Orang yang kurus maupun gemuk juga bisa hidup dengan sehat dengan menjaga pola makan dan olahraga teratur. Apabila kamu betul-betul peduli dengan kesehatan mereka, alangkah lebih baik jika kamu berolahraga bersama mereka dan memberikan dukunganmu sebagai seorang teman. Dan tidak meledeknya 🙂

Tapi kan itu cuma bercanda, tidak ada maksud buruk kepada mereka.

Walaupun hanya bercanda sekalipun, body-shaming tetap saja tidak boleh dilakukan. Jika terus menerus dilakukan, tentu saja nantinya masalah ini akan dianggap sebagai hal yang biasa. Semua orang berhak bangga dan nyaman atas tubuh mereka sendiri. Setiap orang dikaruniai dengan bentuk dan ukuran tubuh yang berbeda-beda.

Bentuk dan ukuran tubuh merupakan gabungan dari beberapa faktor seperti faktor fisiologis, faktor psikologis, dan juga faktor sosioekonomis, jadi ya tidak ada yang namanya bentuk tubuh yang paling “ideal”. Tahukah kamu alasan di balik bentuk tubuh mereka? Tubuh merupakan cerminan dari kehidupan. Bentuk dan ukuran tubuh tiap orang memiliki ceritanya tersendiri. Jadi, sebelum membuat lelucon tentang tubuh orang lain, coba pikirkan dulu apakah itu pantas dikatakan?

Oke, itu tadi mengapa lelucon tentang bentuk dan ukuran tubuh tidaklah lucu. Apabila kamu punya pertanyaan seputar body-shaming lainnya, langsung saja kirimkan email ke info@guetau.com ya!

Oleh Helmi Akbar

Referensi:
1. http://www.plus-model-mag.com/
2. http://www.huffingtonpost.com/
3. http://www.fatgirlphd.com/

related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *