Tips untuk Move On Setelah Putus

posted on 08/09/2013

Di artikel yang lalu, Sahabat GueTau telah membaca mengenai alasan-alasan yang tepat untuk putus. Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, terkadang beberapa hubungan cinta yang terlihat paling menjanjikan sekalipun memang tak bisa dipertahankan lagi. Tak peduli seberapa sulit kita mencoba, sehingga memang lebih baik kita untuk sendiri dulu daripada terus menerus berada dalam hubungan yang hanya membuat kita tertekan.

Yah, tentunya memang sangat sulit untuk membuat keputusan seperti ini di saat kamu sudah terbiasa memiliki hubungan. Beberapa orang takut untuk mengambil keputusan mengakhiri hubungan ini karena biasanya akan mengalami masa-masa sulit setelah hubungan. Nah, berikut ini beberapa tips untuk melalui masa pasca putus hubungan untuk mempersiapkan kembali hatimu menyambut kisah hidup baru.

1.       Ubah fokus

Yups, kamu sudah sendiri, sudah saatnya kamu bisa fokus untuk dirimu sepenuhnya lagi. Kamu tak perlu menyenangkan pacarmu lagi, nggak  perlu mikirin apa-apa lagi tentang dia. Tidak ada yang salah dengan menjadi “single” koq, tidak lebih rendah pula daripada orang yang sudah punya pacar. Rayakan saja masa single mu ini dengan lebih banyak beraktualisasi diri dan berprestasi lebih jauh lagi daripada yang kamu lakukan sebelumnya.

 2.       Rencanakan pengembangan diri

Setelah fokusmu kembali mengenai sepenuhnya dirimu, tuliskanlah hal-hal hebat mengenai dirimu, kamu dapat kembangkan lagi semua hal positif dalam dirimu ini semua dengan menulis beberapa hal yang ingin kamu lakukan dan kamu capai.

 3.       “Ambil saja hikmahnya”

Nasihat kuno satu ini konon sangat ampuh terutama di saat kamu yang menjadi pihak yang diputusin. Bisa jadi, mantanmu itu memang bukan orang yang baik untukmu atau bisa jadi juga kondisi ke depannya malah akan jadi semakin menyulitkan bagi kalian berdua. Percaya bahwa Sahabat GueTau mengambil keputusan dan mendapatkan kondisi yang terbaik untuk kembali mengaktualisasikan diri setelah putus adalah satu hal penting yang harus ditanamkan dalam hati Sahabat GueTau agar lebih mudah untuk move on.

 4.       Jangan terlalu berlebihan dalam melakukan perubahan

Berhenti sekolah/bekerja atau pindah keluar kota hanya untuk menghindari rasa sakit yang ada dalam kenangan sekitarmu tak akan membuatmu menjadi cukup dewasa untuk sembuh dari rasa sakit hati itu sendiri. Berlibur ke tempat yang selama ini kamu inginkan masih bisa diambil sebagai jalan untuk refreshing dan menyembuhkan kembali hatimu.

5.       Jangan mengurung diri

Memang ada saatnya dorongan untuk menggalau sendirian akan meliputi perasaan Sahabat GueTau setelah putus. Tapi akan jauh lebih baik bila kamu habiskan waktumu bersama orang-orang yang peduli dan memperhatikanmu. Kehadiran mereka akan mengingatkan seberapa berharganya dirimu dan bisa membangkitkan kembali kepercayaan diri yang mungkin menurun setelah putus hubungan.

 6.        Singkirkan semua hal yang bisa mengingatkanmu akan dirinya

Bagi beberapa orang, memori visual mengenai masa lalu akan menyulitkan untuk bisa menyembuhkan diri sendiri setelah putus hubungan.  Ada beberapa orang yang lebih memilih untuk menyingkirkan foto-foto, menyimpan semua barang pemberian pacarnya di tempat atau bahkan orang lain yang sulit untuk ia minta kembali, bahkan hingga menghapus kontak sama sekali. Tapi ini semua baik adanya untuk masa-masa baru putus hubungan.

 7.       Jangan kejar kembali pacarmu

Jangan pernah hubungi dia lagi untuk sementara waktu.. Jangan ditanyakan lagi kabarnya dari teman-temannya. Jangan lagi baca-baca e-mail atau SMS mesra-mesraan dari dia. Jangan lagi berusaha stalking atau mencari tahu tentang dirinya di akun media sosialnya. Hapus semua kontak yang ada jika kamu tak bisa mengendalikan dirimu. Hatimu butuh waktu untuk sembuh.

 8.       Terlibatlah dalam komunitas

Bergabunglah dengan organisasi-organisasi remaja atau anak muda yang melakukan banyak kegiatan positif, bergabung dengan tempat les baru, atau menjadi semakin aktif di organisasi kampus. Ketahui apa minatmu, kembangkan sembari lebih banyak bergaul dengan orang baru yang mungkin akan memberikan pandangan baru atau, bahkan cinta baru untuk hidupmu.

 9.       Jangan terlalu cepat untuk masuk ke dalam hubungan selanjutnya

Jika kamu masih merasa terluka dan belum bisa merelakan hubungan sebelumnya, berikanlah waktu untuk menyembuhkan diri dan move on. Pelajari apa kesalahanmu tapi jangan malah jadi ratapi kesalahanmu yah. Sangat penting untuk kamu bisa menyiapkan diri terlebih dahulu dalam menyatukan kembali puing-puing hatimu agar bisa kembali berani mencintai.

Bersedih itu wajar di saat baru putus terutama jika kamu sangat mencintai mantanmu. Rasakanlah semua emosi tersebut, meski tidak nyaman sama sekali tapi ada saatnya pula untuk kamu melihat keseluruhan dirimu sebagai individu yang pantas untuk berbahagia. Jika kamu masih kesulitan untuk move on atau bahkan mengalami depresi karena putus hubungan sehingga seringkali tak bisa berhenti menangis, meratapi berakhirnya hubungan atau kehilangan semangat hidupmu lebih dari dua minggu setelah masa putus berhubungan, kemungkinan besar kamu membutuhkan bantuan dari profesional. Hubungi segera konselor dan psikolog yang bisa kamu percaya yah, Sahabat GueTau. Nggak  perlu malu kok, masa untuk kembali terbiasa sendiri itu memang tidak mudah, tapi kamu pasti bisa melakukannya.

related post

Apakah Kamu Percaya Belahan Jiwa?

posted on 15/01/2017

  “Belahan Jiwa Itu Ada Atau Tidak?”   Mungkin, sebagian orang pernah berpikir dan menanyakan tentang soal ini. Nah, GueTau pengin tah

4 Hal yang Membuat Kamu Perlu Melakukan Tes dan Konseling HIV dengan Segera!

posted on 03/11/2016

Halo Sobat GueTau, gak terasa ya kita sudah memasuki bulan November! Kurang dari sebulan lagi, kita akan merayakan Hari AIDS Sedunia yang bi

#KataMereka Tentang Cinta, Sayang, Suka

posted on 10/03/2016

“Cinta Pada Pandangan Pertama” Kita tentu pernah merasakan yang namanya jatuh cinta. Aku, kamu, dan kalian. Jika perasaan tersebut akhir

One thought on “Tips untuk Move On Setelah Putus

  1. Lex dePraxis says:

    Yep, penolakan memang selalu menyesakkan hati, sekalipun kita sudah menduga-duga akan terjadi. Canggihnya lagi adalah ketika ditolak, tubuh fisik juga benar-benar merasakan terpukul dan tersakiti, misalnya seperti di dada, kepala, dsb. Saya sempat bahas panjang lebar tentang itu di artikel Kenapa Penolakan Sebenarnya Berguna?, mungkin bisa jadi referensi pencerahan buat kamu. 🙂

Leave a Reply to Lex dePraxis Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *