What’s Up November: Hari Anak Nasional

posted on 22/11/2016

    “Ku Takut Mama Ku Marah
    Ku Takut Papa Ku Marah
    Ku Takut Mereka Marah
    Kalau Terlambat Sekolah”

Sahabat GueTau masih familiar dengan penggalan lirik di atas? Yup, salah satu lagu yang dipopulerkan oleh Trio Kwek Kwek ini sangat digemari oleh anak-anak generasi 90-an. Tentunya sahabat GueTau yang lahir di era 90’an pasti masih ingat dengan artis-arts cilik sepert Joshua, Tasya, Eno Lerian, dan Tina Toon.

Memasuki era tahun 2000an, perkembangan lagu anak saat ini sudah semakin menurun dilihat dari sisi materi lagu anak yang menghiasi dunia hiburan. Anak-anak mulai dihadapkan dengan lagu-lagu yang sebenarnya bukan untuk mereka. Seperti lagunya Justin Bieber, Taylor Swift, dan Adele yang lebih melekat pada diri mereka.

Lalu, kemana sebenarnya lagu anak ini?

Jarang munculnya lagu anak ini berawal dari masuknya nilai-nilai budaya barat ke Indonesia. Ya, perkembangan era globalisasi memang tidak bisa ditahan tetapi masuknya nilai-nilai budaya Barat ini juga ditunjukan dari perkembangan media teknologi yang cenderung lebih memperdengarkan lagu-lagu dewasa. Sebagai contoh dari industry televisi yang lebih banyak yang menayangkan lagu-lagu dewasa. Hal ini lebih memfasilitasi anak-anak untuk mendapatkan tontonan yang seharunya bukan untuk mereka. Sehingga dominasi dari lagu-lagu dewasa kini dapat dengan mudah dikonsumsi oleh anak-anak.

Dan mengapa kita harus peduli dengan lagu anak?

Dominasi dari lagu-lagu yang dikonsumsi oleh anak-anak ini lebih bertemakan cinta dan kesedihan yang sebenarnya tidak tepat untuk dikonsumsi oleh anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Lalu, lagu yang dinilai sesuai dengan anak-anak adalah lagu-lagu yang memiliki motivasi bagi anak dan adanya ajakan untuk melakukan hal positif. Hal ini juga bertabrakan dengan lagu-lagu dewasa yang mendominasi karena dapat dinilai tidak dapat memberikan manfaat bagi anak-anak jika mereka ikut mendengarkan lagu tersebut.

Namun jika kita telaah lebih lanjut, sebenarnya lagu-lagu anak yang menghiasi dunia musik di Indonesia tidak sepenuhnya hilang lho! Ada penyanyi cilik Romaria yang menyanyikan lagu ‘Malu Sama Kucing’ yang ikut serta mewarnai dunia hiburan anak tanah air.

Sedikitnya antusiasme terhadap lagu anak ini membuat munculnya suatu gerakan #SaveLaguAnak yang dipelopori oleh mantan artis-artis cilik di era 90’an. Digawangi oleh Joshua Suherman, Cindy Cenora, Tina Toon, Dea Ananda, Enno Lerian, Susan, Rachel Amanda, dan Ria Ens ini mereka kembali membawakan lagu-lagu anak yang sempat populer pada zamannya.

Artis-artis ini juga mengeluarkan satu buah single yaitu ‘Save Lagu Anak’ yang kemudian dirilis pada 19 Agustus 2016. Suatu debut yang dibuat oleh artis-artis ini menjadi salah satu aksi nyata terhadap kepedulian mereka untuk memberikan fasilitas kepada adik-adik kita untuk berekspresi melalui lagu-lagu yang sesuai dengan kondisi mental mereka.

Semoga gerakan #SaveLaguAnak ini dapat terus memberikan fasilitas bagi anak-anak melalui musik ya!

Selamat Hari Anak Nasional!

Ramaikan percakapan media sosial GueTau yuk! Follow dan rajin tag serta mention @guetaucom di post kalian ya 🙂

Oleh Heisa Khairunisa

related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *