Stop Kekerasan Pada Remaja LGBTQI!

posted on 19/03/2014

Bagaimana situasi kekerasan yang sering dialami remaja LGBTQI dan apa dampaknya.

bully0

Sahabat GueTau mungkin sering mengucapkan kata “PEACE” dengan mengacungkan jari telunjuk dan tengah yang dianggap simbol perdamaian. Bukankah hidup damai bersama orang-orang di sekitar kita adalah bentuk wujud indah dalam kehidupan? Seperti pepatah yang mengatakan “Damai itu Indah”. Tapi bagaimana dengan teman-teman LGBTQI  (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, Queer, Interseks) di lingkungan kita? Apa teman-teman LGBTQI juga merasakan hidup damai di antara kehidupan heteroseksual, atau justru mengalami kekerasan? Mari kita simak bagaimana situasi yang dialami teman-teman LGBTQI dan dampaknya.

 

Kekerasan dan Bullying

Pertama-tama, kita pahami dulu istilah kekerasan. Menurut Standard Definition for Childhood Injury Research, kekerasan adalah perilaku terhadap orang lain yang menyimpang dari norma tingkah laku dan mempunyai risiko secara fisik dan emosional dengan subkategori: penyerangan fisik dan seksual. Akibatnya, perlakuan ini menyebabkan kerugian berat terhadap korban.

Sahabat GueTau mungkin sering mendengar bullying/pelecehan terhadap teman-teman LGBTQI di sekolah. Sebanyak 9 dari 10 pelajar LGBTQI yang mengalami pelecehan di sekolah. Mereka juga di-bully tiga kali lebih sering oleh orang-orang disekitar mereka. Akibatnya, tak sedikit jumlah teman-teman LGBTQI yang memiliki kemungkinan empat kali lipat lebih besar untuk bunuh diri.

Belum lagi penghinaan dengan kata-kata kasar, seperti menyebutkan  kata “bencong”, “banci”, “lesbi” atau “homo” untuk meledek teman lelaki yang feminin. Lalu ada juga, teman-teman lesbian yang mendapatkan ejekan karena dianggap tidak normal. Kekerasan ini bahkan berkembang menjadi ancaman serius yang memojokkan teman-teman LGBTQI.

Ayo coba ingat-ingat, seberapa sering kamu mengejek teman-teman yang diketahui penyuka sesama jenis? Berkata kasar kepada waria yang mengamen di jalanan juga termasuk bentuk dari kekerasan, lho.

Pada dasarnya, kita adalah mahluk yang sama di mata Tuhan. Maka Sahabat GueTau harus saling mengasihi satu sama lain tanpa memandang perbedaan. Sudah saatnya untuk katakan “tidak” pada kekerasan terhadap teman-teman LGBTQI.

 

Dampak Kekerasan dan Bullying pada LGBTQI

Kekerasan yang dialamatkan kepada kelompok LGBTQI akan membawa dampak buruk, seperti:

1. Kecacatan jika mengalami kekerasan secara fisik (memukul, menendang dan melukai).

bully1

 

 

2.     Kematian.

bully2

 

 

3.     Gangguan emosi ringan sampai yang berat.

bully3

 

4.     Mengalami tekanan psikis.

bully4

 

 

5.     Memilih untuk mengasingkan diri dari lingkungan.

bully5

 

6.     Menutup diri akan orientasi seksualnya.

bully6

 

Jika melihat dampak tersebut, masih terpikirkah oleh kita untuk melakukan kekerasan terhadap teman-teman LGBTQI? Pastinya hal tersebut tidak ingin terjadi dan dialami oleh siapa pun, termasuk Sahabat GueTau sendiri, bukan? Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mulai secara perlahan melepas paham heteronormatif (norma yang mengaggap bahwa hubungan berebeda jenis kelamin sebagai normal, dan hubungan sesama jenis kelamin sebagai tidak normal) sebagai norma dalam pikiran kita dan mulai membuka mata kita terhadap perbedaan.

Untuk itu, sangat perlu bagi diri kita masing-masing mulai mencoba memahami bahwa untuk menghargai orang lain, tidak perlu kita menilai orang dari orientasi seksual, ekspresi gender ataupun anatomi tubuh. Pastinya tidak ada manfaat dan keuntungan dengan menjadi pelaku kekerasan. Menurut Undang-undang yang berlaku, pelaku kekerasan tentu saja akan mendapatkan hukuman, salah satunya vonis penjara! Wah, jangan sampai hal ini terjadi ya, Sahabat GueTau. Saatnya kita melawan kekerasan dengan mengatakan “Stop kekerasan kepada LGBTQI!”

Demikian pembahasan tentang situasi  kekerasan terhadap LGBTQI dan dampaknya. Semoga informasi yang diberikan menambah wawasan Sahabat GueTau. Jika ada pertanyaan lebih lanjut mengenai kekerasan orientasi seksual terhadap LGBTQI, Sahabat GueTau bisa mengirimkan e-mail ke info@GueTau.com

 

Selamat Hari Perempuan Internasional

 

Ditulis oleh Selvi Agnezmo

 

Referensi:

  1. Yayasan Jurnal perempuan (2011) Say Hello To Our Body, Cetakan kedua, jakarta:    Peace Women Across the Globe.
  2. http://www.brondongmanis.comdiskriminasi-dan-bullying-pada-kelompok.
  3. http://dhiyahblogger.blogspot.comantisipasi-kekerasan-pada-remaja.html
  4. https://www.google.comlambanghariperempuan&client
  5. https://www.google.com=gambarkekerasan

 

 

 

 

 

 

 

related post

Sedih, Lagi-Lagi Rentetan Kasus Bullying Terjadi di Indonesia

posted on 19/07/2017

Kapan ya kasus bullying ini akan berakhir? Kasus bullying atau perundungan kembali terjadi di Indonesia. Berdasarkan hasil rekapan, dua kasu

Kata Mereka: Dena Rachman Tentang Bullying di Dunia Maya

posted on 11/11/2016

“Mantan bintang cilik yang kini seorang perancang sepatu, Dena Rachman, sangat terbuka dan bangga dengan transformasinya menjadi seora

Perjuangan Demi Lovato Untuk Bebas dari Depresi

posted on 04/11/2016

“Seiring berkembangnya waktu, tindakan bulimia ini kemudian mengantarkan Lovato untuk mengenal minuman keras dan mulai menyayat-nyayat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *