Gay dan Populasi: Sebuah Dilema

posted on 20/08/2014

lgbt map

 

Menjadi bagian dari LGBT memang tidak mudah, selain masalah penolakan dan minimnya rasa percaya diri yang menjadi beban, tekanan dari bermacam-macam pihak selalu menjadi ‘santapan’ setiap pagi.

 

Berperang dengan Stigma

Pernyataan seperti ‘Sayang banget ya, ganteng, pintar, tapi dia gay’ atau ‘ini nih yang bikin populasi stagnan dan menurun’ mungkin pernah Sahabat GueTau dengar. Ada satu titik di mana seorang  laki-laki gay berusaha untuk menjadi diri sendiri dan mengukir prestasi setinggi mungkin, tapi ada bagian lain di sekitarnya yang menganggap fakta bahwa ia seorang gay yang membuat usahanya selama ini ‘luntur’ begitu saja. Bahkan, berdasarkan pengalaman pribadi, banyak yang berpikir bahwa teman-teman gay atau LGBT secara umum mustahil memiliki prestasi.

Di sisi lain, banyak teman-teman LGBT yang identik dengan hidup gemerlap dan lahan keahliannya terbatas hanya pada dunia hiburan. Padahal, Sahabat GueTau mungkin sudah pernah mendengar mengenai Matthew Mitcham, atlet diving asal Australia, yang secara terbuka mengaku sebagai seorang gay. Meskipun yang terlihat teman-teman LGBT banyak yang mengisi bidang hiburan, banyak juga lho sosok publik yang merupakan LGBT dan berhasil di banyak bidang lainnya.

 

Menjadi bagian dari LGBT memang tidak mudah, selain masalah penolakan dan kepercayaan diri yang menjadi beban, tekanan dari bermacam-macam pihak selalu menjadi ‘santapan’ setiap pagi. Tak hanya itu, , kesempatan untuk teman-teman LGBT yang terbuka dengan orientasinyadalam berkarir pun dibatasi. Bukankah kita semua punya minat dan bakat masing-masing?

Apakah Sahabat GueTau pernah terpikir dampak luas dari penolakan terhadap teman-teman LGBT? Di Amerika Serikat, banyak remaja LGBT yang kabur dari rumah karena tidak diterima oleh keluarganya. Lebih detailnya bisa dilihat di grafik di bawah ini:

 

Fakta-fakta tentang Gay dan Populasi

Teman-teman LGBT seringkali menjadi kambing hitam dari menurunnya angka populasi. Memang benar adanya bahwa teman-teman LGBT termasuk ke dalam kelompok non-produktif (Non-Productive Group) di masyarakat karena tidak adanya peristiwa produksi keturunan.

Namun, perlu sahabat GueTau ketahui adalah bahwa bukan hanya teman-teman LGBT yang masuk ke dalam kelompok non-produktif. Setidaknya ada dua kategori, yakni non-produktif sementara (menjalani masa tahanan di penjara, misalnya) dan non-produktif permanen yangterbagi lagi menjadi dua bagian berdasarkan sebab, yaitu pilihan atau terpaksa. Nah, teman-teman LGBT yang masuk ke dalam kategori inimayoritas dianggap karena pilihan. Beberapa lainnyabisa jadi terpaksa karena ada sebab medis tertentu yang memaksa untuk tidak bisa memiliki anak, misalnya penyakit yang menyebabkan rahim seorang perempuan harus diangkat.

Banyak orang-orang di sekitar kita tidak mengetahui hal ini, sehingga menganggap teman-teman LGBT menjadi serta merta sebagai penyebab utama dari menurunnya populasi di wilayah tertentu. Padahal, untuk kategori biseksual dan transgender dalam LGBT memiliki efek tersendiri pada populasi.

Poinnya di sini adalah bahwa generalisasi tidak selamanya baik. Tidak beralasan apabila menunjuk LGBT sebagai kambing hitam dalam masalah populasi. Kadang tudingan ini tidak beralasan karena ketika berbicara tentang populasi pun tidak selamanya mengalami stagnansi dan penurunan. Sahabat GueTau masih ingat, kan, tentang kebijakan satu anak di Tiongkok? Kebijakan tersebut diambil karena populasi di Tiongkok yang terlampau tinggi.

 

Lalu Harus Bagaimana?

Sahabat GueTau yang juga bagian dari LGBT,tidak perlu sedih dan berkecil hati. Tips sederhananya dari GueTau adalahhindari berdebat panjang  karena sudut pandang yang berseberangan yang tidak efisien. Mengapa?Karena kesalahpahaman tidak akan pernah selesai dengan pertarungan sengit.

Berikan informasi padat dan singkat dan sedikit tanggapan kamu tentang LGBT dan populasi. Kemudian lihat responnya, apakah orang tersebut terbuka untuk diskusi santai, bukan perdebatan. Apabila suasananya cenderung ke perdebatan, dengarkan pendapatnya hingga tuntas saja.

Sahabat GueTau juga harus makin kaya akan informasi tentunya, agar tidak hilang arah ketika ada pertanyaan tentang hal-hal terkait LGBT dan populasi. Kamu bisa dapat banyak informasi tentang hal serupa di guetau.com dan berbagi informasi ke info@GueTau.com!

 

Ditulis oleh Justian Edwin Darmawan

 

Referensi

1. http://thinkprogress.org/lgbt/2012/07/12/515641/study-40-percent-of-homeless-youth-are-lgbt-family-rejection-is-leading-cause/

related post

Persyaratan bebas LGBT untuk masuk Universitas Andalas

posted on 30/04/2017

“Pendidikan adalah hak segala bangsa.” Universitas Andalas mengeluarkan persyaratan yang mengundang kontroversi. Agar seserang b

4 Hal yang Membuat Kamu Perlu Melakukan Tes dan Konseling HIV dengan Segera!

posted on 03/11/2016

Halo Sobat GueTau, gak terasa ya kita sudah memasuki bulan November! Kurang dari sebulan lagi, kita akan merayakan Hari AIDS Sedunia yang bi

The Danish Girl: Tentang Perjuangan

posted on 03/03/2016

Kalau Sahabat GueTau pernah mendengar lagu ‘berawal dari tatap’, begitulah film The Danish Girl ini bermula. Dari tatapan timbul

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *