Bonus Demografi, Apaah Sih?

posted on 27/07/2014

 

6393680503_3149551376_z

Sekretaris Utama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Sestama BKKBN) Subagyo mengatakan bahwa bonus demografi diperkirakan akan terjadi pada tahun 2020-2030. Apa itu bonus demografi? Bonus demografi merupakan kondisi di mana jumlah penduduk usia produktif (remaja dan pemuda) lebih banyak dari penduduk non produktif (anak-anak dan lansia). Diperkirakan pada 2020 kelak, penduduk usia produktif ini akan mencapai 69% dari jumlah total penduduk Indonesia.
Apakah bonus demografi berdampak baik? Tentu, hal ini dapat menjadi sebuah anugerah jika pengelolaannya baik dan kesejahteraan keluarga di Indonesia terjamin. Namun kembali lagi menjadi pertanyaan dalam menghadapi setiap perubahan, siapkah Indonesia dengan bonus demografi ini?
Ingat prinsip ekonomi! Jika penduduk usia produktif meningkat, maka lapangan pekerjaan pun juga harus gesit ditingkatkan. Tahun 2020 itu sebentar lagi, tak akan terasa berjalannya waktu. Faktanya, saat ini saja Indonesia masih belum mampu mengakomodasi lapangan kerja yang dibutuhkan, sesuai dengan meningkatnya jumlah penduduknya. Pengangguran jelas masih merajalela. Ini terbukti dari Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) untuk kawasan ASEAN yang menempatkan Indonesia pada di posisi ke 6 setelah Filipina, Thailand, Malaysia, Brunei dan Singapura. Belum lagi penduduk Indonesia yang bekerja di luar negeri, rata-rata hanya sebagai pembantu rumah tangga yang akhirnya disiksa dan dilecehkan. Tidak berbeda jauh dengan pekerja dalam negeri, mereka juga harus mati-matian bersaing dengan pekerja asing yang punya nilai jual tinggi dibandingkan pekerja Indonesia sendiri.
Secara garis besar, tingginya tingkat pengangguran dan murahnya tenaga kerja Indonesia disebabkan oleh minimnya kemampuan dan keahlian akibat tingkat pendidikan yang rendah. Salah satu sebab dari rendahnya pendidikan adalah kemiskinan. Sementara itu, bonus demografi ini sendiri dapat menyebabkan kemiskinan apabila lapangan kerja sendiri tidak mencukupi jumlah penduduk usia produktif yang ada. Bisa kerja dan makan apa?
Inilah yang disebut tantangan! Bonus demografi seakan terkesan ‘untung-untungan’. Seandainya kita gagal atau tidak siap menghadapi bonus demografi ini, maka kemiskinan bisa menguasai negeri ini. Tentu saja hal ini akan berdampak pada kesejahteraan dan kesehatan masyarakat secara luas.
Pendidikan dan kemiskinan seakan menjadi lingkaran yang tak akan pernah putus. Rendahnya pendidikan menimbulkan kemiskinan, kemudian kemiskinan menghambat pendidikan. Akibatnya, kemampuan SDM Indonesia hanya jalan ditempat, atau malah mengalami kemunduran dan kalah saing dengan negara tetangga.
Miskin juga berarti tidak sejahtera. Remaja dan bahkan anak-anak harus turun ke jalan untuk mencari makan. Bersekolah dengan pakaian seragam saja sudah menjadi impian yang sangat tinggi bagi anak-anak miskin. Padahal di Undang-Undang Dasar 1945, kesejahteraan dan pendidikan warga negara dijamin oleh negara. Namun, fakta yang ada menunjukkan keadaan yang berbeda.
Tidak sejahtera maka hidup dalam keterbatasan dalam berbagai hal: pangan, pendidikan, pekerjaan, dan kesehatan. Bayangkan jika saat bonus demografi ini datang tapi Indonesia masih belum siap? Berapa banyak pemuda yang harusnya produktif malah jatuh sakit karena sulit menjangkau layanan kesehatan akibat kemiskinan? Bakal berapa lagi remaja yang tidak mengerti apa-apa tentang kesehatan seksual dan reproduktif yang jelas-jelas menjadi haknya? Bakal berapa banyak kematian ibu hamil yang lagi-lagi akibat kemiskinan?
Berkaca pada kondisi saat ini, remaja dan pemuda masih rentan dengan isu kesehatan seksual dan reproduksi. Faktanya, isu seks tidak aman, kehamilan tidak diinginkan, kekerasan seksual, penyalahgunaan narkoba dan HIV&AIDS tak hilang-hilang dari berita hangat di kalangan ini. Padahal, remaja dan pemudalah yang pada tahun 2020 kelak menjadi harapan baik atas bonus demografi yang akan Indonesia dapatkan. Generasi yang hebat tentulah bersumber dari generasi yang sehat. Maka dari itu, penting sekali bagi Sahabat GueTau untuk terus menyebarkan informasi, sosialisasi, pendidikan dan pelayanan terkait hak kesehatan seksual dan reproduksi remaja dan pemuda di seluruh Indonesia demi mempersiapkan generasi yang siap produktif saat bonus demografi tiba nanti.
Pemerintah tentunya harus bekerja keras dan bersiap dengan berbagai macam solusi dan kampanye untuk menghadapi bonus demografi. Jangan sampai kemungkinan-kemungkinan terburuk terjadi begitu saja. Bonus demografi harus dapat dimanfaatkan Indonesia semaksimal mungkin. Tujuannya tentu saja serta-merta untuk kesejahteraan penduduk. Usia produktif meningkat sudah sepatutnya disandingkan dengan ekonomi yang meningkat, bukan sebaliknya.
Silahkan kirim surel ke info@guetau.com ya jika Sahabat GueTau mau nanya-nanya seputar bonus demografi.

 

Ditulis oleh Suci Wulandari

 
Referensi:
1. http://www.cps-sss.org/index.php/news/our-stand/42-muhamad-dahlan
2. http://gayahidup.inilah.com/read/detail/1915558/bonus-demografi-peluang-atau-bencana#.U8KW_tIW3To
3. http://www.bappenas.go.id/files/8913/6082/9892/majalah-perencanaan-edisi-1-th-2010—final__20100318161834__2546__0.pdf
4. http://www.mpr.go.id/berita/read/2013/09/16/12638/bonus-demografi-tantangan-dan-harapan
5. http://seronokcat.wordpress.com/planologi-2/kependudukan/bonus-demografi-bonus-demografi-jadikan-berkah-singkirkan-bencana/
6. http://hendrinova.blogspot.com/2013/05/miras-dan-minol-petaka-bonus-demografi.html
7. http://www.beritasatu.com/politik/42021-bkkbn-pemuda-akan-semakin-sulit-dapat-kerja.html
8. http://edukasi.kompasiana.com/2013/11/24/pendidikan-dan-bonus-demografi-di-indonesia-612511.html

related post

4 Hal yang Membuat Kamu Perlu Melakukan Tes dan Konseling HIV dengan Segera!

posted on 03/11/2016

Halo Sobat GueTau, gak terasa ya kita sudah memasuki bulan November! Kurang dari sebulan lagi, kita akan merayakan Hari AIDS Sedunia yang bi

Aborsi Ilegal: Apa Saja Risikonya?

posted on 10/11/2015

Source “Jumlah kasus aborsi di Indonesia setiap tahun mencapai 2,3 juta, 30 persen di antaranya dilakukan oleh remaja.” Berdasarkan kuti

5 Manfaat Masturbasi

posted on 27/05/2015

“Pengenalan akan anatomi tubuh ini mampu meningkatkan rasa percaya diri dan membangun body image yang positif.” Mastrubasi kerap diangga

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *