Mengapa Pendidikan Usia Dini Itu Penting?

posted on 31/05/2013

Sahabat GueTau, masih inget nggak sih apa aja yang dulu dilakukan di PAUD alias Pendidikan Anak Usia Dini?

Pas jaman masih imut-imutnya dan lucu-lucunya itu, kepikiran nggak kenapa sih kita harus dapat pendidikan juga sedini mungkin? Kenapa nggak pas SD aja? Kenapa sih PAUD itu jadi begitu penting untuk pendidikan seorang individu?
Yuk, mari kita melihat sejarahnya dulu. PAUD terutama di Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya memang seringkali dianggap sebelah mata, hanya sebagai masa persiapan sebelum masuk sekolah. Keberadaan TK sebagai PAUD formal identik dengan pendidikan prasekolah. Sebagai lembaga pendidikan prasekolah, cuma anak yang usianya mendekati usia masuk SD lah yang akan diterima sebagai siswa TK. Awal tahun 1970-an, kebanyakan siswa TK berusia sekitar 5 tahun, cukup 1 tahun di TK kemudian masuk SD, tapi setelah pertengahan tahun 1970-an, mulai banyak anak usia 4 tahun yg dikirim ke TK dan sering disebut TK nol kecil.

Masalahnya, banyaknya anggapan bermunculan bahwa pendidikan prasekolah dianggap sama dengan sekolah, sehingga tidak menganggap salah jika anak prasekolah diajarkan materi sekolah dasar seperti baca tulis hitung. Kondisi ini muncul akibat adanya pandangan headstart yang lebih mementingkan IQ. Era headstart ini menekankan bahwa anak harus serba bisa ini-itu sehingga cenderung dipaksa belajar terlalu dini yang mengakibatkan banyaknya muncul kasus antisocial personality disorder, learning disability, dan masalah-masalah lainnya. Indikator yang terlihat jelas akibat headstart ini adalah kualitas lulusan yang rendah, tingkat stres remaja yang tinggi, tawuran, dan lain sebagainya.

Tahun 1980-an, sebuah kritik dari National Association for Education of Young Children (NAEYC) menyatakan betapa tidak efektifnya upaya pendidikan seperti ini yang telah mematikan semangat dan kecintaan anak untuk belajar. Era headstart akhirnya berganti dengan heartstart yang mementingkan kecerdasan emosi.

Hasil penelitian neuroscience menunjukkan bahwa walaupun struktur otak anak sudah lengkap saat dilahirkan, namun struktur otak baru mencapai kematangannya setelah di luar kandungan. Neuron atau syaraf otak yang tidak mendapatkan rangsangan akan lenyap dengan sendirinya. Pemangkasan neuron ini akan berlangsung terus hingga anak menginjak masa remaja, saat dimana neuron berhenti tumbuh. Oleh karena itulah, anak di bawah umur 14 tahun bisa disebut sebagai anak dengan usia emas (golden age). Di usia 2-14 tahun ini sangatlah penting untuk kualitas gizi dan stimulasi lingkungan mendukung proses pembentukan hubungan antara cabang sel otak (sinaps). Stimulasi lingkungan yang berulang, konsisten dan bervariasi cenderung akan memperbanyak sinaps, yang mana semakin banyak sinaps terbentuk maka akan semakin kompleks pula kemampuan otak kita.

Proses pendidikan dalam PAUD pada dasarnya berhubungan dengan pemberian stimulasi atau rangsangan yang juga harus memperhatikan perkembangan anak. Stimulasi atau rangsangan pada anak usia dini harus diberikan dengan penuh kasih sayang, dalam suasana gembira, konsisten, berulang, dan bervariasi. Semua stimulasi dari lihat, dengar, sentuh, pegang, dan gerak sangat kuat dalam merangsang kognitif.

Penelitian Newcombe di tahun 1999 membuktikan bahwa pada bulan pertama, pembelajaran mengamati wajah menjadi sangat penting bagi anak. Di usia satu tahun, anak perlu lingkungan yang dapat dieksplorasi untuk mengembangkan kognitif. Saat anak berusia 2-3 tahun, interaksi sosial lah yang diperlukan untuk bisa memahami simbol-simbol seperti isyarat, kata-kata, gerakan, nama, fungsi, dan makna serta mapping atas-bawah, jauh-dekat, kanan-kiri, tinggi-rendah, di sana-di sini, di ruang lain.

Penanganan anak usia dini yang tepat dan benar, terutama di saat tumbuh pesatnya pertumbuhan potensi anak merupakan upaya yang sangat penting bagi penyiapan generasi emas ke depan, yakni generasi yang sehat, cerdas, tangguh, dan berakhlak mulia. PAUD memegang peranan ini untuk bisa memberikan stimulasi paling tepat, paling baik, dan paling optimal ke anak usia dunia agar bisa melejitkan semua potensinya hingga optimal dan maksimal.

Jadi, beruntunglah bagi Sahabat GueTau yang bisa mengenyam PAUD di masa kecil dulu. Karena kehadiran PAUD inilah yang akhirnya bisa membawakan dasar untuk menikmati pengetahuan lainnya di tingkat pendidikan lebih tinggi.

 

Ditulis Oleh: Benny Prawira, kontributor GueTau.com

 

related post

Mengenal Undang-Undang Sistem Peradilan Anak

posted on 31/07/2014

    “Berbicara soal peradilan untuk anak, sepertinya akan menjadi sebuah pembahasan yang sangat cukup menarik untuk dikupas tunt

Lingkaran Prostitusi Anak Di Indonesia

posted on 29/07/2014

  “Iming-iming yang dijanjikan beragam, mulai dari permen hingga kalung emas.”   Ada begitu banyak pemahaman yang salah mengenai p

Di Indonesia Belum Ada Kota Ramah Anak

posted on

  Lingkungan kota terbaik untuk anak adalah yang mempunyai komunitasyang kuat secara fisik dan sosial; komunitas yang mempunyai aturan

One thought on “Mengapa Pendidikan Usia Dini Itu Penting?

  1. Hatinya Pendidikan says:

    terima kasih untuk artikel yang anda buat dan saya sedikit menambahkan untuk artikel saya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *