Tubuhku, Tanggung Jawabku

posted on 31/01/2015

 tubuh

“Sebagai remaja bertanggungjawab, apa yang kamu lakukan harus berbanding lurus dengan pengetahuan yang kamu miliki. Hindari perilaku impulsif dan tanpa perencanaan. Apabila kamu memutuskan untuk aktif secara seksual, kenali dulu risikonya.”

Masa remaja adalah masa di mana seseorang mengalami kondisi emosional yang mudah berubah-ubah dan memiliki penasaran tinggi hingga ingin mencoba segala sesuatu yang belum ketahui. Apakah Sahabat GueTau merasakan hal yang sama? Pastinya, kan? Salah satu dari berbagai hal yang banyak membuat remaja penasaran adalah hubungan seksual. Kebanyakan rasa penasaran ini timbul karena mungkin pernah menonton atau mendengar cerita tentang film porno.

Menurut sebuah survei yang dilakukan oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), rata-rata 5.000 remaja putra dan putri telah melakukan hubungan seksual. Kondisinya berbeda antara pedesaan dan perkotaan. Angka remaja yang melakukan hubungan seksual di pedesaan lebih tinggi (1,7%) jika dibandingkan dengan remaja di perkotaan (0,9%). Berdasarkan survei tersebut, remaja di pedesaan lebih banyak melakukan hubungan seksual karena kurangnya informasi tentang risiko yang akan mereka terima jika melakukan hubungan seksual berisiko.

tubuh2

Hubungan seksual berisiko adalah hubungan seksual yang berisiko tinggi menjadi jalur penyebaran penyakit menular seksual, kehamilan tidak diinginkan, dan HIV/AIDS. Selain itu, disebut berisiko karena tidak ada status jelas tentang kesehatan pelakunya. Apakah kamu mau berhubungan seksual dengan orang yang tidak kamu tahu apakah ia terjangkit penyakit menular seksual atau tidak? Lebih parahnya lagi, pada beberapa kasus hubungan seksual berisiko disertai dengan paksaan.

Ilustrasi yang dapat menggambarkan perilaku seks berisiko adalah jika kamu memiliki pacar yang berganti pasangan dalam hubungan seksualnya tanpa sepengetahuan kamu. Secara otomatis, ia memiliki risiko lebih tinggi untuk terinfeksi penyakit seksual. Di depanmu, ia tetap memaksamu berhubungan seksual dengannya. Begitulah kurang lebih rantai perilaku seks berisiko.

tubuh3

Remaja memiliki peran besar untuk memutus rantai penyebaran penyakit menular seksual termasuk HIV/AIDS dan kehamilan tidak diinginkan. Hal tersebut akan terwujud apabila remaja, termasuk Sahabat GueTau, sadar akan tanggung jawab menjaga tubuhnya. Semua karena remaja sudah seharusnya memiliki kesadaran bahwa mereka memiliki otoritas akan tubuhnya sendiri. Semua keputusan harus dipikirkan risiko yang ada dan cara mencegah risiko tersebut, apalagi jika sudah memutuskan untuk aktif secara seksual.

Sebagai remaja bertanggungjawab, apa yang kamu lakukan harus berbanding lurus dengan pengetahuan yang kamu miliki. Hindari perilaku impulsif dan tanpa perencanaan apabila kamu memang memutuskan untuk aktif secara seksual. Pertimbangkan dulu risikonya. Jika memang kamu sudah aktif secara seksual, jangan pernah takut untuk cek kesehatan kamu agar tidak menjadi akar penyebaran penyakit menular seksual. Selain itu, jangan pernah lupakan alat kontrasepsi. Hmm, apa saja alat kontrasepsi itu?

Pada dasarnya, alat kontrasepsi adalah alat yang dapat mencegah bertemunya sel telur dan sel sperma. Bentuknya bervariasi, berbeda untuk laki-laki dan perempuan. Alat kontrasepsi sederhana yang pasti kamu kenal adalah kondom. Kondom adalah selubung karet yang digunakan pada penis saat berhubungan seksual. Dalam perkembangannya, kondom juga tersedia untuk perempuan. Kondom perempuan bentuknya lebih besar daripada kondom laki-laki, karena bentuknya disesuaikan dengan anatomi liang vagina. Kondom pada akhirnya dipilih remaja untuk menjaga tubuhnya dari penyakit menular seksual, walaupun tidak memberikan proteksi secara maksimal.

Alat dan metode kontrasepsi berkembang sedemikian rupa hingga sekarang. Kamu bisa memilih sesuai dengan kebutuhan. Pil dan suntik KB juga menjadi pilihan banyak orang untuk mencegah kehamilan. Namun, tidak semua orang cocok dengan metode ini karena berhubungan dengan hormon. Yang lebih mutakhir, seseorang dapat secara permanen menghentikan kapasitas reproduksinya melalui vasektomi (untuk laki-laki) dan tubektomi (untuk perempuan). Kedua prosedur dilakukan oleh ahli untuk menghambat produksi sel sperma dan pemotongan indung telur.

Nah, sekarang Sahabat GueTau sudah memiliki pengetahuan dasar untuk melakukan proteksi tubuh dalam konteks hubungan seksual. Selalu amati semua yang terjadi pada tubuhmu dan pasanganmu, juga hindari risiko dengan upaya maksimal. Jika kamu masih punya pertanyaan seputar kontrasepsi, jangan sungkan bertanya melalui info@guetau.com ya!

 

Ditulis oleh Justian Edwin Darmawan

 

Referensi:

  1. https://yantigobel.wordpress.com/tag/perilaku-seksual-remaja/
  2. http://health.kompas.com/read/2014/06/13/1521137/Remaja.Makin.Permisif.pada.Seks
  3. http://sehatobatsakit.blogspot.com/2014/04/apa-itu-kontrasepsi-dan-metodenya.html
  4. http://medicastore.com/penyakit/3089/Kontrasepsi_dan_Kehamilan_Remaja.html
  5. http://m.kompasiana.com/post/read/681080/1/geli-geli-empuk-kondom-wanita-bikin-ketagihan.html

related post

4 Hal yang Membuat Kamu Perlu Melakukan Tes dan Konseling HIV dengan Segera!

posted on 03/11/2016

Halo Sobat GueTau, gak terasa ya kita sudah memasuki bulan November! Kurang dari sebulan lagi, kita akan merayakan Hari AIDS Sedunia yang bi

Aborsi Ilegal: Apa Saja Risikonya?

posted on 10/11/2015

Source “Jumlah kasus aborsi di Indonesia setiap tahun mencapai 2,3 juta, 30 persen di antaranya dilakukan oleh remaja.” Berdasarkan kuti

5 Manfaat Masturbasi

posted on 27/05/2015

“Pengenalan akan anatomi tubuh ini mampu meningkatkan rasa percaya diri dan membangun body image yang positif.” Mastrubasi kerap diangga

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *