#1PosUntukTubuh: Caramu Berdamai Dengan Diri Sendiri
“Sebarkan pesan tentang dirimu yang sudah berdamai dengan tubuhmu sendiri.” Sahabat GueTau, apakah masih ingat kalau GueTau pern
Sahabat GueTau pasti pernah kan memandang lama bentuk badan di depan cermin? Biasanya, ada dua respon tentang hal ini, yakni berbangga pada bentuk tubuh atau mengutuk bentuk tubuh kita. Dari sekian banyak teman-temanku, ternyata lebih banyak yang mengutuk. Beberapa bersedih karena jerawat. Beberapa mengeluh karena lemak yang tertimbun di sana-sini. Sekali pun ada yang berbangga pada tubuhnya, tingkatannya akan melebihi batas –menjadi narsis dan jadi pamer di media sosial.
Ah! Media sosial. Aku yakin Sahabat GueTau punya beberapa akun media sosial. Yang umum dimiliki adalah facebook, twitter, dan instagram. Di kanal-kanal tersebut, banyak bertebaran foto-foto orang dengan berbangga hati sedang berolahraga yoga. Tubuhnya langsing dan berlekuk sempurna. Ada juga yang suka memamerkan foto dirinya bersama otot lengan yang super besar.
Lalu kita merasa tidak nyaman dengan diri sendiri, kemudian mengutuk diri sendiri, hingga berusaha mengubah apa yang ada. Yang sudah diberkahi kulit sawo matang berlomba-lomba ingin jadi putih pucat. Yang ingin kurus mengambil jalan pintas meminum obat-obat diet tak aman. Jika ada di antara kamu yang merasa, sadarkah kalau ini merupakan upaya untuk membahayakan diri sendiri?
GueTau menyebutnya citra tubuh: bagaimana Sahabat GueTau memandang diri kamu, bentuk tubuh kamu, warna kulit kamu, hingga bentuk gigi. Sedih sekali kalau ada upaya tidak sehat hanya untuk memenuhi standar yang disebut orang lain sebagai ‘cantik’ dan ‘tampan’.
Bulan April ini, GueTau akan membahas tentang persepsi diri terhadap citra tubuh. GueTau ingin berbagi sekaligus mendengar cerita-cerita Sahabat GueTau tentang citra tubuh. Salah satu ceritanya tentang seorang perempuan yang karena menganggap dirinya tidak cantik, secara tidak sadar ia membiarkan orang lain menindasnya.
Untuk kita, mari mulai #CariTau persepsi diri kita tentang citra tubuh dengan pertanyaan: ‘Apa sih yang disebut ‘cantik’ atau ‘tampan’?
Selamat membaca dan bercerita!
Oleh Justian Edwin
