Kamu (Bukan) Apa yang Kamu Lihat di Media Sosial

posted on 11/04/2016

    “Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh Dove Campaign for Real Beauty, lebih dari 90 persen remaja perempuan berusia 15-17 tahun ingin mengubah paling tidak satu faktor dari penampilan tubuhnya dengan berat tubuh menduduki peringkat tertinggi.“

Sahabat GueTau, pernahkah kamu berfoto sampai berkali-kali untuk diunggah ke akun media sosialmu namun tetap saja tidak puas dengan hasilnya? Jika iya, baca cerita ini sampai habis ya.

Sebelumnya, kita perlu tahu dulu makna dari citra tubuh. Kita mulai dengan pertanyaan: citra tubuh itu apa sih?

Menurut kamus psikologi (Chaplin, 2005), citra tubuh adalah ide seseorang mengenai penampilannya di hadapan orang lain. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi bagaimana seseorang melihat citra tubuhnya, antara lain: usia, jenis kelamin, lingkungan keluarga, hubungan interpersonal, dan juga media massa.

Media massa seperti televisi dan majalah memiliki pengaruh yang besar dalam menciptakan anggapan tentang citra tubuh yang ideal. Model perempuan yang ditampilkan dalam majalah fashion kebanyakan adalah mereka yang bertubuh langsing, sedangkan aktor laki-laki yang kerap tampil dalam film-film aksi adalah mereka yang bertubuh kekar. Terpapar dengan citra yang demikian, remaja menjadi kehilangan kepercayaan diri karena penampilannya tidaklah seperti para model dan aktor yang mereka disaksikan.

Dengan adanya berbagai layanan media sosial, citra tubuh yang ideal tidak lagi hanya diperlihatkan oleh para model melalui majalah. Sekarang, para remaja juga bisa membagikan foto-foto dirinya kepada para teman-temannya melalui perangkat elektronik yang dimiliki, misalnya smartphone. Mereka berlomba-lomba untuk tampil sebaik mungkin di depan publik dengan sebelumnya mengedit foto yang akan diunggah, khawatir apabila tubuh mereka terlihat tidak sempurna.

Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh Dove Campaign for Real Beauty, lebih dari 90 persen remaja perempuan berusia 15-17 tahun ingin mengubah paling tidak satu faktor dari penampilan tubuhnya dengan berat tubuh menduduki peringkat tertinggi.

Validasi atas penampilan seseorang di media sosial dilihat dari seberapa banyak komentar dan orang yang menyukai foto tersebut. Apabila tidak banyak orang yang memberikan likes, akan timbul ketidakpuasan sehingga ia merasa dirinya tidaklah menarik.

Menurut survei nasional yang dilakukan pada 2012 oleh Common Sense Media, 35% remaja khawatir dengan tampilan dirinya yang tidak menarik dalam foto yang ditandai oleh orang lain, 27% khawatir tentang bagaimana penampilan mereka dalam foto yang mereka unggah, dan 22% merasa tertekan saat tidak ada yang menyukai atau berkomentar pada foto yang diunggah. Hal inilah yang menjadikan media sosial tidak sehat karena remaja jadi lebih sibuk menyoroti kekurangan diri, daripada menghargai apa yang dimilikinya.

Lalu, bagaimana kita menyikapinya? Alangkah baiknya jika kita bisa lebih mencintai dan menghargai diri kita sendiri karena setiap orang pasti memiliki kekurangan, namun juga memiliki kelebihan dalam dirinya.

Berhentilah mengejar bentuk tubuh seperti model pada majalah karena gambar yang ditampilkan telah melalui berbagai tahapan editing. Jika ingin memiliki tubuh yang bugar, maka lebih baik kita melakukan diet makanan yang seimbang dan juga rajin berolahraga. Sebaiknya jangan menghabiskan waktu terlalu banyak dengan gadget-mu, lebih baik temukan hobi baru yang menyenangkan atau berkumpul dengan teman-teman untuk menghabiskan waktu luangmu.

Apabila kamu ingin curhat seputar pengaruh media sosial terhadap citra tubuhmu, langsung saja kirimkan email ke info@guetau.com ya!

Oleh Helmi Akbar

Referensi:
1. http://www.heartofleadership.org
2. www.commonsensemedia.org

related post

#1PosUntukTubuh: Caramu Berdamai Dengan Diri Sendiri

posted on 05/04/2017

“Sebarkan pesan tentang dirimu yang sudah berdamai dengan tubuhmu sendiri.” Sahabat GueTau, apakah masih ingat kalau GueTau pern

Alicia Keys Berhenti Pakai Makeup!

posted on 09/06/2016

“Alicia Keys, seorang penyanyi kebangsaan Amerika Serikat, memutuskan untuk berhenti menggunakan makeup. Mungkin ia lelah.” Semu

Ssst! Cowok Juga Sering Gak Percaya Diri dengan Tubuhnya!

posted on 05/05/2016

“Hasil penelitian oleh Christine Morgan, CEO Yayasan Butterfly, menunjukkan setengah dari laki-laki dengan dismorfia akan mencoba bunuh di

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *